Ini Dia Kabar Terbaru Dari Bos BI Soal Rupiah Digital!

 

Ini Dia Kabar Terbaru Dari Bos BI Soal Rupiah Digital!

 


 

Proyek Garuda merupakan sebuah inisiatif yang memayungi eksplorasi desain CBDC Indonesia yang kemudian disebut Digital Rupiah. Digital Rupiah merupakan sumbangsih Bank Indonesia kepada negara dalam perjuangan menjaga kedaulatan Rupiah di era digital.


BI telah menerbitkan White Paper terkait pengembangan Digital Rupiah pada 30 November 2022. White Paper ini merupakan pemaparan awal dari Proyek Garuda berupa desain level atas (high-level design) Digital Rupiah sekaligus sebagai bentuk komunikasi kepada publik terkait rencana pengembangan Digital Rupiah.


 White Paper ini menjelaskan konfigurasi desain Digital Rupiah yang terintegrasi dari ujung ke ujung, fitur desain Digital Rupiah yang memungkinkan pengembangan model bisnis baru, arsitektur teknologi Digital Rupiah, serta dukungan perangkat regulasi dan kebijakan terhadap implementasi desain Digital Rupiah.


            Rupiah Digital  akan diterbitkan dalam 2 (dua) jenis, yaitu:


1.      Rupiah Digital  wholesale (w-Rupiah Digital) dengan cakupan akses yang terbatas dan hanya didistribusikan   untuk penyelesaian transaksi wholesale seperti Operasi Moneter (OM), transaksi pasar valas, dan transaksi pasar uang;


2.      Rupiah Digital ritel (r-Rupiah Digital) dengan cakupan akses yang terbuka untuk publik dan didistribusikan untuk berbagai transaksi ritel baik dalam bentuk transaksi pembayaran maupun transfer, oleh personal/individu maupun bisnis (merchant dan korporasi).


Mata uang digital atau uang digital (digital currency) merujuk pada bentuk uang yang hanya ada dalam bentuk digital. Artinya ia tidak memiliki bentuk fisik yang setara seperti tagihan, cek, atau koin. Beberapa lembaga menunjukkan skeptisisme terhadap sistem ini. Belum jelas keuntungan atau kebaikan apa yang bisa dibawa oleh CBDC bagi publik, untuk sistem moneter dan metode pembayaran. Di Inggris, komite House of Lords yang melakukan penelitian mendalam tentang mekanisme ini menyimpulkan bahwa CBDC bukan lain hanyalah “solusi yang mencari masalah.”


Berbagai pendapat menyatakan bahwa kebijakan batasan jumlah dana pada CBDC dalam skenario yang percobaan yang sudah ada saat ini. Berbagai negara akan mengurangi efektivitas CBDC dan dukungan publik atasnya, namun bila batasan ini dihapus begitu saja, resiko arus penarikan besar-besaran dari bank komersial memang ada.


Adanya rupiah digital membuat pengaruh atau dampak terhadap Sistem Moneter Internasional. Pengaruhnya yaitu, Perubahan pada Transaksi Lintas Negara, Masa Depan Bank Komersial  dan Alokasi Kredit, Sistem Keuangan yang Lebih Efisien dan Universal, Privasi Data Keuangan, dan Perubahan Kebijakan Moneter.


Perubahan pada Transaksi Lintas Negara, Transaksi lintas batas bergantung pada SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication). Ini bukan sistem pembayaran, tetapi jaringan komunikasi antar-bank di seluruh dunia yang dimulai pada tahun 1970. Ketika CBDC antar-negara saling terhubung, ada kemungkinan bagi negara-negara untuk meninggalkan sistem SWIFT dan melakukan transaksi langsung dengan pihak terkait tanpa perantaraan SWIFT, juga tanpa peralihan melalui USD. Artinya, CBDC antar-negara dapat melemahkan sistem koordinasi SWIFT dan hegemoni USD.


Di satu sisi, hal ini dapat membuat transaksi lintas batas menjadi lebih cepat, mudah, dan efisien. Namun, hal ini mungkin datang dengan risiko yang lebih besar bagi beberapa negara yang sistem keuangannya tidak cukup kuat. Alih-alih menggunakan uang lokal, ketika CBDC saling terhubung, orang bisa dengan mudah beralih ke mata uang asing, dan hal ini bisa menciptakan kekacauan dalam perekonomian suatu negara karena arus dana yang lari begitu cepat ke luar.


Masa Depan Bank Komersial dan Alokasi Kredit, Jika bank sentral yang melakukan alokasi kredit sebagai gantinya, kita akan memiliki masalah lain: netralitas bank sentral dalam alokasi kredit. Dalam skenario tersebut, bank sentral mesti bertanggung jawab untuk menentukan bagaimana kredit dialokasikan. Ini menimbulkan kekhawatiran apakah bank sentral akan memiliki kapasitas cukup untuk menentukan siapa yang mendapatkan kredit dan apakah dapat bersikap netral, sementara kita ingat bahwa bank sentral adalah bagian dari pemerintah sekalipun ia independen dari lembaga eksekutif.


Sistem Keuangan yang Lebih Efisien dan Universal, Di samping dua persoalan besar di atas, CBDC dapat menciptakan sistem keuangan yang lebih efisien dan efektif. Model ini bisa mengurangi biaya operasional industri keuangan global, dengan estimasi lebih dari 350 USD per orang per tahun (atau sekitar 5 juta Rupiah). CBDC juga dapat membuat sistem keuangan dapat diakses oleh lebih banyak orang. Estimasi dari the Economist menunjukkan sekitar 1,7 miliar orang yang saat ini tidak memiliki rekening bank.


Privasi Data Keuangan, Seperti disebutkan sebelumnya, CBDC dimaksudkan untuk menjadi anonim. Orang tidak perlu memiliki rekening bank untuk menyimpan uang mereka di dompet digital. Namun, tanpa catatan transaksi, pencucian uang akan lebih marak. Oleh karena itu, catatan transaksi mungkin diperlukan dan seseorang harus memantau aliran uang ini, untuk melindungi aturan anti pencucian uang.


Namun hal tersebut akan menciptakan masalah privasi data keuangan. Jika bank sentral memiliki hak untuk melakukan pengawasan, mungkin dapat menciptakan sebagai negara panoptikon, yang di mana kekuatan baru ini bisa melarang orang melakukan pembelian tertentu atau bahkan membekukan aset seseorang dalam hitungan detik.


Perubahan Kebijakan Moneter, selain adanya perubahan dapat memunculkan intervensi pemerintah dalam ekonomi. Jika peran perantara dari bank komersial berkurang dan orang semakin memilih untuk menyimpan uang mereka di dompet digital, pemerintah dan bank sentral perlu menyesuaikan kebijakan moneter mereka secara radikal.


Penyesuaian suku bunga sebagai respons terhadap siklus ekonomi mungkin akan terbukti tidak efektif. Alat kebijakan baru (policy tools) maupun peningkatan intensitas pada model intervensi yang sudah ada masih harus dijelajahi dan diteliti, misalnya seperti pembayaran langsung atau penerapan suku bunga di bawah nol.


 


Link Referensi:

1.    https://www.cnbcindonesia.com/market/20240306120148-17-520057/ini-dia-kabar-terbaru-dari-bos-bi-soal-rupiah-digital

1.    https://www.bi.go.id/id/rupiah/digital-rupiah/default.aspx#heading4

1.    https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/uang-digital-pengertian-mekanisme-dan-dampaknya


Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Saya setuju dengan pendapat penulis yang tertuang dalam blog ini, karena rencana penerbitan rupiah digital oleh Bank Indonesia (BI) menunjukkan sebuah langkah penting yang diambil dalam evolusi sistem keuangan Indonesia. Dengan fokus pada distribusi melalui bank besar dan penggunaan teknologi blockchain, BI menunjukkan komitmennya terhadap inovasi dan keamanan dalam transaksi digital. Penggunaan CBDC (Central Bank Digital Currency) menawarkan banyak keuntungan, seperti efisiensi transaksi yang lebih tinggi, pengurangan biaya, dan peningkatan transparansi. Namun, ada juga tantangan yang harus diatasi, termasuk masalah privasi, keamanan siber, dan dampak pada perbankan tradisional. Secara keseluruhan, langkah BI ini dapat dilihat sebagai upaya proaktif untuk memastikan bahwa Indonesia tidak tertinggal dalam lomba digitalisasi mata uang global. Dengan pendekatan yang hati-hati dan terukur, rupiah digital berpotensi menjadi alat pembayaran yang sah dan stabil yang mendukung ekonomi digital Indonesia.

    BalasHapus
  3. Saya setuju dengan pendapat anda bahwasanya proyek Garuda dan pengembangan Digital Rupiah oleh Bank Indonesia (BI) merupakan langkah penting dalam era digital untuk mempertahankan kedaulatan Rupiah dan menghadapi tantangan ekonomi global. Namun, dalam penerapannya ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan. Pertama, adanya batasan jumlah dana pada CBDC dapat mengurangi efektivitas dan dukungan publik. Kedua, adanya rupiah digital dapat mempengaruhi Sistem Moneter Internasional, termasuk transaksi lintas negara, masa depan bank komersial, alokasi kredit, sistem keuangan yang lebih efisien dan universal, privasi data keuangan, dan perubahan kebijakan moneter . Sehingga untuk mengatasi potensi tantangan dan hambatan dalam penerapan Rupiah Digital, menurut saya BI perlu umtuk melakukan kampanye edukasi untuk menjelaskan manfaat dan kegunaan Digital Rupiah kepada publik, termasuk bagaimana efektivitasnya proyek ini apabila dijalankan. BI juga perlu bekerja sama dengan lembaga internasional dan negara lain dalam mengembangkan standar dan regulasi rupiah digital, untuk memastikan bahwa inovasi ini tidak mengganggu stabilitas ekonomi global. BI juga perlu mengembangkan kerangka pengawasan dan regulasi yang kuat untuk memastikan bahwa CBDC digunakan dengan cara yang aman dan tidak merugikan sistem keuangan nasional atau internasional. Selain itu untuk menghadapi perubahan kebijakan moneter yang mungkin bisa saja terjadi, BI dapat melakukan dialog yang terbuka dengan pemangku kepentingan untuk memahami dan menyusun kebijakan yang sesuai dengan perkembangan CBDC. Di mana hal ini akan memunculkan banyak penelitian dan analisis untuk memahami dampak CBDC terhadap perekonomian dan menyesuaikan kebijakan moneter sesuai kebutuhan. Sehingga dengan mengambil langkah-langkah tersebut, BI dapat mengatasi tantangan yang mungkin dihadapi dalam penerapan Rupiah Digital dan memastikan bahwa inovasi ini memberikan manfaat yang signifikan bagi perekonomian Indonesia dan global.

    BalasHapus
  4. Saya sependapat dengan bank sentral berkaitan dengan Pengembangan Rupiah Digital oleh Bank Indonesia (BI) dalam inisiatif Proyek Garuda menandai langkah maju yang penting dalam menjaga kedaulatan Rupiah di era digital. Dengan penerbitan White Paper pada November 2022, BI telah secara transparan memaparkan desain dan rencana pengembangan Digital Rupiah kepada publik. Pembagian antara Rupiah Digital wholesale (w-Rupiah Digital) dan ritel (r-Rupiah Digital) menunjukkan kesiapan terhadap kebutuhan pasar dan segmen pengguna. Meskipun ada pandangan skeptis terhadap mata uang digital, namun kehadiran Rupiah Digital dapat memberikan potensi untuk meningkatkan efisiensi dan inklusivitas dalam sistem keuangan. Implikasi terhadap Sistem Moneter Internasional, seperti perubahan dalam transaksi lintas negara dan peran bank komersial, memang akan terjadi dengan adopsi Rupiah Digital secara global. Namun, hal ini juga membuka peluang untuk meningkatkan efisiensi dan keadilan dalam sistem keuangan internasional. Meskipun terdapat risiko dan pertanyaan tentang privasi data keuangan dan kebijakan moneter, regulasi yang cermat dan transparansi dapat membantu menjaga keseimbangan antara privasi individu dan kepentingan publik.

    BalasHapus
  5. Saya setuju bahwa Digital Rupiah adalah langkah penting untuk menjaga kedaulatan mata uang Indonesia di era digital. Namun, perlu diingat bahwa pengembangan CBDC juga menimbulkan berbagai pertimbangan dan risiko, termasuk dampaknya terhadap transaksi lintas negara, peran bank komersial, privasi data keuangan, dan kebijakan moneter. Penting bagi pemerintah untuk mempertimbangkan secara menyeluruh dampak serta strategi pengelolaannya.

    BalasHapus
  6. Saya setuju dengan tulisan anda pada blog ini, Proyek Garuda dan Digital Rupiah adalah langkah maju dari Bank Indonesia untuk menghadapi zaman digital di dunia keuangan. Ini merupakan salah satu upaya untuk memperkuat kedaulatan Rupiah di tengah pergeseran ke arah ekonomi digital. Penerbitan White Paper tanggal 30 November 2022, memberikan gambaran yang jelas tentang desain Digital Rupiah, termasuk fitur-fitur yang memungkinkan pengembangan bisnis dan arsitektur teknologi yang terintegrasi. Rupiah digital ini juga terbagi menjadi dua, yang digunakan untuk transaksi besar-besaran dan untuk transaksi sehari-hari yang tentunya hal ini mempertimbangkan kebutuhan pasar. Jadi, menurut saya inisiatif seperti ini penting untuk menyambut perubahan zaman digital di dunia keuangan.

    BalasHapus
  7. Saya setuju dengan pendapat anda dalam tulisan ini terkait dengan penerbitan rupiah digital oleh Bank Indonesia (BI) merupakan langkah yang penting dan memberikan dampak pada sistem moneter. Adanya rupiah digital tidak hanya berpengaruh pada perubahan moneter saja, namun juga dapat berpengaruh terhadap perubahan transaksi lintas negara bergantung pada SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication). Di sisi lain, rupiah digital dapat membuat transaksi lintas batas menjadi lebih cepat, mudah, dan efisien. Namun, tidak menutup kemungkinan risiko besar dapat terjadi jika sistem keuangan tidak cukup kuat. Sehingga perlu mengambilnya langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi risiko atau dampak buruk tersebut.

    BalasHapus
  8. Saya setuju dengan pendapat yang disampaikan dalam blog ini mengenai rencana penerbitan rupiah digital oleh Bank Indonesia (BI). Langkah ini menunjukkan evolusi penting dalam sistem keuangan Indonesia. Dengan fokus pada distribusi melalui bank besar dan penggunaan teknologi blockchain, BI menunjukkan komitmennya terhadap inovasi dan keamanan dalam transaksi digital. Penggunaan CBDC (Central Bank Digital Currency) memiliki banyak keuntungan, seperti efisiensi transaksi yang lebih tinggi, pengurangan biaya, dan peningkatan transparansi. Namun, ada tantangan yang perlu diatasi, seperti masalah privasi, keamanan siber, dan dampak pada perbankan tradisional. Secara keseluruhan, langkah BI ini dapat dianggap sebagai upaya proaktif untuk memastikan bahwa Indonesia tidak ketinggalan dalam era digitalisasi mata uang global. Dengan pendekatan yang hati-hati dan terukur, rupiah digital berpotensi menjadi alat pembayaran yang sah dan stabil yang mendukung ekonomi digital Indonesia. Proyek Garuda dan Digital Rupiah adalah langkah maju dari BI dalam menghadapi era digitalisasi di sektor keuangan, memperkuat kedaulatan Rupiah di tengah pergeseran menuju ekonomi digital. Penerbitan White Paper pada tanggal 30 November 2022 memberikan gambaran jelas tentang desain Digital Rupiah, termasuk fitur-fitur yang mendukung pengembangan bisnis dan arsitektur teknologi yang terintegrasi. Dengan dua jenis rupiah digital untuk transaksi besar dan sehari-hari, inisiatif ini penting untuk menyambut perubahan zaman digital dalam dunia keuangan.

    BalasHapus
  9. Saya setuju dengan anda terkait Proyek Garuda yang digagas oleh Bank Indonesia merupakan langkah strategis dalam menjaga kedaulatan Rupiah di tengah era digital yang semakin berkembang pesat. Dengan adanya proyek ini, Bank Indonesia berupaya untuk memperkuat posisi Rupiah sebagai mata uang nasional yang kuat dan stabil di era digital.
    Penerbitan White Paper tentang Digital Rupiah juga merupakan langkah yang sangat positif karena memberikan transparansi kepada publik mengenai rencana pengembangan mata uang digital ini. Dengan adanya informasi yang jelas dan terbuka, diharapkan dapat membangun kepercayaan masyarakat terhadap Digital Rupiah sebagai alternatif yang aman dan terpercaya.
    Namun, skeptisisme terhadap mata uang digital perlu dievaluasi lebih lanjut untuk memastikan bahwa Digital Rupiah dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan memiliki manfaat yang nyata bagi ekonomi Indonesia. Bank Indonesia perlu melakukan sosialisasi yang intensif dan edukasi kepada masyarakat mengenai kelebihan dan keamanan dari penggunaan mata uang digital ini.
    Pengaruh Rupiah Digital terhadap Sistem Moneter Internasional juga harus dipertimbangkan dengan seksama. Bank Indonesia perlu melakukan kajian mendalam mengenai potensi risiko dan dampak dari penggunaan mata uang digital ini terhadap stabilitas sistem moneter global. Kerjasama dan koordinasi dengan lembaga-lembaga internasional juga perlu ditingkatkan untuk memastikan bahwa Digital Rupiah dapat berintegrasi dengan baik dalam sistem moneter internasional.

    BalasHapus
  10. Saya setuju bahwa pengembangan Rupiah Digital oleh Bank Indonesia merupakan langkah penting dalam menjaga nilai mata uang Rupiah di era digital. Rupiah Digital adalah bentuk uang digital yang diterbitkan oleh bank sentral, memungkinkan masyarakat untuk melakukan transaksi secara elektronik. Meskipun dapat membuka akses keuangan bagi lebih banyak orang, penggunaannya juga menimbulkan beberapa masalah, termasuk privasi data keuangan dan perubahan dalam sistem perbankan. Meskipun demikian, Rupiah Digital memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi sistem keuangan dan memungkinkan transaksi lintas negara yang lebih mudah. Implementasi Rupiah Digital harus dijalankan dengan hati-hati untuk memastikan manfaatnya lebih besar daripada risikonya.

    BalasHapus
  11. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  12. Saya setuju bahwa penerbitan Rupiah Digital oleh Bank Indonesia adalah langkah penting dalam menjaga kedaulatan Rupiah di era digital. Penggunaan teknologi digital dalam bentuk uang digital dapat meningkatkan efisiensi transaksi dan memungkinkan inklusi keuangan bagi lebih banyak orang.

    Namun, ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan secara hati-hati terkait pengenalan Rupiah Digital. Salah satunya adalah masalah privasi data keuangan, di mana perlindungan data pribadi pengguna harus dijamin dengan baik. Selain itu, diperlukan juga pengaturan yang ketat terkait dengan penanganan pencucian uang dan aktivitas ilegal lainnya.

    Selain itu, perubahan pada kebijakan moneter juga merupakan hal yang perlu diperhatikan. Adopsi Rupiah Digital dapat mempengaruhi alat kebijakan moneter yang ada dan memerlukan pengembangan alat kebijakan baru yang sesuai dengan konteks digital.

    Namun, secara keseluruhan, saya setuju bahwa penerbitan Rupiah Digital memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi sistem keuangan Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Dengan pengelolaan yang hati-hati dan regulasi yang sesuai, Rupiah Digital dapat menjadi instrumen yang kuat dalam memajukan ekonomi Indonesia menuju masa depan yang lebih digital.

    BalasHapus
  13. Saya sependapat dengan narasi di atas, di mana White Paper yang diterbitkan oleh BI mengenai pengembangan Rupiah Digital menggambarkan langkah awal dari Proyek Garuda. White Paper ini memberikan penjelasan terkait konfigurasi desain Rupiah Digital, termasuk jenisnya yang terbagi menjadi Rupiah Digital grosir (w-Rupiah Digital) serta Rupiah Digital ritel (r-Rupiah Digital) beserta implikasi teknologi dan regulasi terhadap implementasinya. Namun, terdapat juga kontroversi terkait dengan adopsi Rupiah Digital ini. Beberapa pihak menghawatirkan dampaknya terhadap sistem moneter internasional, negara, dan masa depan bank komersial. Selain itu terdapat pula kekhawatiran mengenai keamanan data keuangan serta dampaknya terhadap kebijakan moneter.

    BalasHapus
  14. Essay yang Anda sajikan memberikan pandangan yang luas tentang proyek Garuda dan konsep Rupiah Digital yang diperkenalkan oleh Bank Indonesia. Ini menandai sebuah langkah ambisius dan inovatif dalam menjaga kestabilan mata uang negara di era digital. Namun, penting untuk memperhatikan berbagai tantangan dan implikasi yang mungkin timbul dari penerapan Rupiah Digital, seperti yang Anda jelaskan dengan baik dalam analisis Anda. Keberagaman kekhawatiran, khususnya terkait dengan privasi data keuangan dan dampaknya terhadap sistem moneter, menunjukkan perlunya menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi dan perlindungan hak-hak individu serta stabilitas sistem keuangan. Dengan mempertimbangkan aspek-aspek ini dengan cermat, Bank Indonesia dapat mengambil langkah-langkah yang bijaksana dalam mewujudkan Rupiah Digital, sambil mengurangi risiko dan dampak negatifnya.

    BalasHapus
  15. essay yang ada tulis memberikan tentang dampak Rupiah Digital terhadap Sistem Moneter Internasional sangat informatif. Anda mengidentifikasi beberapa area di mana perubahan akan terjadi, seperti transaksi lintas negara, masa epan bank komersial dan alokasi kredit, serta sistem keuangan yang lebih efisien dan universal dan Anda juga membahas beberapa risiko yang terkait dengan pengembangan Rupiah Digital, seperti perubahan pada transaksi lintas negara, masalah privasi data keuangan, dan perubahan kebijakan moneter. Ini menunjukkan kesadaran Anda terhadap kompleksitas dan tantangan yang terlibat dalam memperkenalkan mata uang digital

    BalasHapus
  16. Saya setuju dengan penulis Pasalnya, rencana penerbitan rupiah digital Bank Indonesia (BI) merupakan langkah penting dalam pengembangan sistem keuangan Indonesia.Proyek Garuda adalah sebuah inisiatif yang didedikasikan untuk meneliti desain CBDC Indonesia, yang kemudian dikenal sebagai Rupiah Digital. Rupiah Digital merupakan kontribusi Bank Indonesia dalam perjuangan menjaga kedaulatan Rupiah di era digital. Pemberitaan Rupiah Digital terkini oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) menunjukkan komitmen BI terhadap kemajuan teknologi finansial di Indonesia. Rupiah digital menghadirkan kemungkinan-kemungkinan baru dalam pembayaran dan sistem keuangan, meningkatkan inklusi keuangan, dan mengurangi konsumsi uang tunai. Namun, agar rupiah digital dapat sukses dan diadopsi secara luas, diperlukan tantangan-tantangan yang dapat diatasi seperti keamanan data, keterbatasan infrastruktur digital, dan regulasi yang tepat. Langkah BI ini menunjukkan komitmen perusahaan terhadap transformasi digital di sektor keuangan yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan meningkatkan akses masyarakat.

    BalasHapus
  17. Saya setuju dengan isi artikel ini bahwa Rupiah Digital merupakan sebuah inisiatif yang perlu dikaji secara mendalam sebelum diimplementasikan.Di satu sisi, Rupiah Digital memiliki potensi untuk Meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem keuangan,Mempermudah transaksi lintas batas, Meningkatkan akses keuangan bagi masyarakat yang belum memiliki rekening bank Namun, di sisi lain, terdapat beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan Dampak terhadap sistem moneter internasional, termasuk hegemoni USD, Potensi penyalahgunaan untuk pencucian uang, Ancaman terhadap privasi data keuangan, Kebutuhan untuk menyesuaikan kebijakan moneter secara radikal, Oleh karena itu, penting bagi Bank Indonesia untuk Melakukan kajian yang komprehensif dan mempertimbangkan berbagai risiko yang ada, Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat secara luas, Memastikan bahwa infrastruktur teknologi yang digunakan aman dan terpercaya, Menyusun regulasi yang jelas dan tegas untuk melindungi konsumen. Implementasi Rupiah Digital dapat memberikan manfaat bagi Indonesia. Namun, perlu kehati-hatian dan persiapan yang matang agar risikonya dapat diminimalisasi. Dengan pertimbangan yang matang dan persiapan yang menyeluruh, Rupiah Digital dapat menjadi alat yang bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem keuangan Indonesia.

    BalasHapus
  18. Proyek Garuda dan inisiatif Digital Rupiah dari Bank Indonesia adalah langkah penting dalam menjaga kedaulatan mata uang di era digital. White Paper yang diterbitkan menunjukkan komitmen serius dalam mengembangkan mata uang digital yang terintegrasi dan mendukung ekonomi digital. Walaupun ada skeptisisme dan tantangan, seperti risiko penarikan dana dari bank komersial, manfaat potensial dari CBDC, seperti efisiensi transaksi dan privasi data keuangan, adalah signifikan. Selain itu, kemungkinan perubahan dalam transaksi lintas negara dan pengurangan ketergantungan pada SWIFT dan USD menunjukkan dampak global yang bisa dihasilkan oleh CBDC. Ini adalah langkah progresif yang bisa membawa perubahan besar dalam sistem moneter internasional.

    BalasHapus
  19. Saya setuju dengan pandangan Anda tentang kontribusi Digital Rupiah oleh Bank Indonesia dalam menjaga kedaulatan Rupiah di era digital. Namun, perlu diingat bahwa ada beberapa aspek terkait dampaknya terhadap Sistem Moneter Internasional. Dampak ini termasuk perubahan dalam transaksi lintas negara, arah perkembangan bank komersial, alokasi kredit, efisiensi dan universalitas sistem keuangan, privasi data keuangan, serta potensi perubahan dalam kebijakan moneter.

    BalasHapus
  20. Saya setuju dengan hal ini terutama melihat Proyek Garuda Bank Indonesia sebagai langkah yang sangat berani dan penting dalam menjaga kedaulatan mata uang Rupiah di era digital. Meskipun ada pandangan skeptisisme terhadap kebijakan dan dampaknya, saya percaya bahwa penting bagi regulator untuk merancang kebijakan dengan hati-hati dan mempertimbangkan semua aspek yang terlibat. Pengaruh Rupiah Digital terhadap Sistem Moneter Internasional memang perlu diwaspadai, terutama terkait risiko privasi data dan kemungkinan perubahan kebijakan moneter. Namun, secara keseluruhan, saya optimis bahwa langkah menuju mata uang digital memiliki potensi besar untuk memberikan manfaat yang signifikan bagi ekonomi Indonesia dan masyarakatnya.

    BalasHapus
  21. Saya sejalan dengan pandangan yang disajikan oleh penulis dalam blog ini, karena rencana penerbitan rupiah digital oleh Bank Indonesia (BI) menunjukkan langkah signifikan dalam perkembangan sistem keuangan Indonesia. Dengan fokus pada distribusi melalui bank besar dan penerapan teknologi blockchain, BI menunjukkan komitmen terhadap inovasi dan keamanan dalam transaksi digital. Penggunaan CBDC (Central Bank Digital Currency) memberikan berbagai keuntungan, seperti efisiensi transaksi yang lebih tinggi, pengurangan biaya, dan peningkatan transparansi. Namun, ada tantangan yang perlu diatasi, seperti masalah privasi, keamanan siber, dan dampak terhadap perbankan tradisional. Secara keseluruhan, langkah BI ini dapat dianggap sebagai langkah proaktif untuk memastikan Indonesia tetap relevan dalam era digitalisasi mata uang global. Dengan pendekatan yang hati-hati dan terukur, rupiah digital berpotensi menjadi alat pembayaran yang sah dan stabil yang mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

    BalasHapus
  22. Saya setuju dengan pandangan bahwa pengembangan Digital Rupiah melalui proyek Garuda merupakan langkah penting dalam menjaga kedaulatan Rupiah di era digital. Upaya Bank Indonesia untuk menyediakan mata uang digital sebagai bentuk inovasi dalam sistem pembayaran negara merupakan langkah progresif yang dapat memperkuat stabilitas ekonomi dan keuangan nasional. Di satu sisi lainnya, beberapa kekhawatiran terkait dengan implementasi CBDC juga perlu dipertimbangkan dan dikaji dengan tepat, seperti dampak terhadap sistem moneter internasional, peran bank komersial, privasi data keuangan, dan perubahan dalam kebijakan moneter yang mungkin diperlukan sebagai respons terhadap perubahan struktural yang diakibatkan oleh pengenalan mata uang digital ini.

    BalasHapus

Posting Komentar