Resume Buku 2

 RINGKASAN BUKU 

“THE VALUE OF MONEY” 

BY A.C PIGOU

Teori kuantitas sering kali di pertahankan dan bertentangan dengan  volume tentang nilai uang. Tapi nyatanya rumusnya yang digunakan dalam teori itu hanyalah sebuah perangkat yang memungkinkan perkumpulan secara tertib dan menjadi penyebab utama yang menentukan nilai uang. Yang dimaksud dengan uang disini adalah untuk keperluan diskon-uang tunai yang sah, dan berdasarkan nilai uang, maksud dari nilai uang ini adalah nilai tukar per satu unitnya. Nilai tukar satu unit uang megacu pada nilai komoditas secara umum. Menurut Dr. Marshall, dalam makalahnya yang tidak diterbitkan tenang “Teori Perdagangan Luar Negeri Murni” yang telah di produksi dalam Pure Economics karya Profesor Pantaleoni, ia bersamsi bahwa nilai semua barang dagangan selain uang berkaitan satu sama lain dan ditentukan secara independen dari nilai uang. Berdasarkan asumsi ini, nilai suatu kombinasi komoditi secara umum dapat dinyatakan dalam satu komoditi tunggal. Keseluruhan barang-dagangan di wakili oleh begitu banyaknya gandum dan nilai uang dengan jumlah gandum yang akan dibeli satu unitnya, nilai seperti ini seperti nilai segala sesuatu lainnya yang diatur dalam kondisi umum permintaan dan penawaran.

Permintaan Uang Tender yang Sah

Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat terus-menerus perlu melakukan pembayaran sebagai bentuk pemenuhan kewajiban yang di kontrak dalam bentuk uang yang sah. Beberapa dari pembayaran ini harus dilakukan secara langsung atau dibeli langsung dengan uang tunai, namunada juga dibeli secara kredit. Selain aliran kewajiban yang terus menerus jatuh tempo, sebagian besar orang juga memiliki aliran untuk mengklaim yang jatuh tempo juga demi keuntungan yang didapatkan. Namun, tuntutan-tuntutan yang harus dibayar setiap saat jarang sekali dapat membatalkan satu sama lain, perbedaan tersebut harus dipenuhi dengan pengalihan hak milik dengan menggunakan alat pembayaran yang sah. Ada beberapa yang termasuk dalam alat pembayaran yang sah, seperti koin token, uang kertas, dan saldo bank. Jika seseorang tidak dapat memenuhi kewajibannya dari sumber-sumber tersebut pada saat jatuh tempo, tentu saja nanti akan bangkrut. Oleh karena itu, setiap orang ingin mempunyai sumber daya yang cukup dalam bentuk hak milik atas pembayaran yang sah, baik untuk melakukan transaksi dalam kehidupan sehari-hari, dan untuk mengamankan dari kejadian yang mungkin tiba-tiba terjadi secara tidak terduga, atau bahasa simpelnya sebagai transaksi dan berjaga-jaga.

Hak milik atas alat pembayaran sah yang dimiliki oleh masyarakat disimpan dalam dua bentuk, sebagian dalam bentuk uang asli dan sebagian lagi dalam saldo bank. Jika para bankir yang menyimpan saldo-saldo ini menyimpan seluruh saldo dalam alat pembayaran yang sah di brankasnya, maka jadwal permintaan turunan untuk alat pembayaran yang sah akan sama dengan jadwal permintaan langsung atas hak milik untuk alat pembayaran yang sah. Namun , faktanya adalah para bankir hanya menyimpan cadangan uang yang setara dengan sebagian saldo yang mereka simpan untuk nasabah. Oleh karena itu, meskipun bagian dari sumber daya yang tersedia secara langsung yang masyarakat pilih untuk disimpan dalam bentuk tunai menjadi permintaan atas alat pembayaran yang sah dan setara dengan permintaan atas kepemilikan atas sumber daya tersebut, entah disimpan dalam uang kertas atau saldo bank.

Dapat dilihat bahwa kepuasan yang dihasilkan oleh unit-unit sumber daya yang digunakan untuk produksi di masa depan akan berkurang seiirng dengan bertambahnya jumlah unit yang dikerahkan. Hal ini tidak ada yang menyangkal karena kepuasan yang diperoleh seseorang dari 100 unit barang-dagangan kemungkinan besar akan lebih kecil daripada saat memperoleh unit barang ke 90, dan secara umum kegiatan produksi mematuhi hukum peningkatan keuntungan dalam ukuran yang cuup untuk melawannya, sehingga hal ini menyebabkan hasil dari unit ke 10 sumber daya yang diinvestasikan dalam produksi akan lebih banyak menghasilkan kepuasan daripada unit ke 9. Hal ini berlaku sama untuk kepuasan yang dihasilkan oleh unit-unit sumber daya yang dimiliki dalam bentuk hak milik atas alat pembayaran yang sah. Sejauh mana uang berperan sebagai sarana untuk memfasilitasi pertukaran atau alat tukar.

Beberapa pertukaran hampir tidak dapat dilakukan tanpa adanya uang, dalam hal ini kegunaan uang akan sangat besar dan sama dengan kegunaan pertukaran itu sediri. Beberapa pertukaran lainnya dapat dilakukan dengan sedikit kesulitan, sehingga kegunaan uang tidak terlalu besar. Beberapa pertukaran dapat dilakukan dengan mudah tanpa uang dibandingkan dengan menggunakan uang, yang man hal ini menjadikan kegunaan uang menjadi nihil. Dalam tulisan Sir Theodore Morison tentang organisasi industri di salah satu kota di India, ia menyebutkan bahwa dimasa lalu sebagian besar pertukaran dilakukan dengan cara barter. Sewa dibayar dalam bentuk barang, dan hutang antara penggarap dan pemberi pinjaman, meskipun dihitung dalam bentuk uang, biasanya dapat diselesaikan. Penyewa biasanya membayar sewa dalam bentuk uang, selain menggunakan uang ia juga dengan membawa seikat jagung untuk menggaji para pekerja, dan bagi mereka uang adalah satu-satunya pembayaran yang diterima. Dalam dunia industri modern, secara keseluruhan mungkin berlawanan arah. Banyak perdagangan silang antar perusahaan yang dijalankan dengan menggunakan utang buku. Ketika suatu perusahaan membeli dari satu pihak dan menjualnya kepada pihak lain, tagihan yang ditarik dari debiturnya diteruskan kepada krediturnya, sehingga hak milik atas alat pembayaran yang sah harus melepaskan satu tagihannya.

Hal ini juga terjadi pada peningkatan volume spekulasi dan bisnis lain yang secara tidak langsung terkait dengan industri yang dilakukan di bursa saham, hal ini perlu basis uang. Namun, daya tarik penggunaan uang tidak hanya bergantung pada kontribusi kepemilikan hak atas alat pembayaran yang sah. Setiap kepemilikan hak miik atas alat pembayaran yang sah selalu mampu dipertukarkan dengan sejumlah barang dagangan. Misalnya, jika kuantitas komoditas yang dapat ditukarkan dengan uang kertas satu dollar diperkirakan akan lebih besar di masa depan, maka dorongan untuk memegang uang kertas dollar sekarang akan meningkat, begitupun sebaliknya. Oleh karena itu, ekspektasi terkait harga-harga umum akan turun seiring peningkatan keinginan masyarakat untuk memiliki hak atas alat pembayaran yang sah, angka-angka tersebut akan meningkat pula dan mempunyai dampak sebaliknya.

Pilihan antara uang tunai aktual danuang kertas serta saldo bank ditentukan oleh kebiasaan dan kenyamanan, dan dalam hal ini kebiasaan masyarakat di semua negara tidak tetap. Saat ini kita sedang melewati masa transisi yang panjang dimana penggunaan cek dan bukan uang diperluas dengan kecepatan yang luar biasa. Uang dikesampingkan sebagai suatu hal yang tidak penting, kenapa begitu?1. Proporsi hak atas alat pembayaran yang sah yang dimiliki dalam bentuk alat pembayaran yang sah akan semakin kecil jika semakin banyak masyarakat yang memiliki rekening bank. Semakin banyak orang yang mempunyai rekening bank, maka sistem perbankan akan semakin tersebar luas dan terorganisir dengan baik. 

2. Proporsi hak milik yang disimpan dalam alat pembayaran yang sah akan semakin kecil, jika cek lebih mudah diterima dalam transaksi biasa dan kesiapan untuk menerimanya menjadi lebih luas ketika pedagang kecil mulai memiliki rekening bank. 

3. Proporsi ini akan semakin kecil jika semakin lama pemilik toko membiarkan rekeningnya berjalan sebelum meminta pembaran karena memang lebih mudah membayar sejumlah besar uang dengan cek daripada koin. 

4. Proporsinya akan semakin kecil, semakin mudah, dan semakin murah pula mekanisme pembayaran yang dapat dilakukan langsung dari saldo bank, tanpa menggunakan alat pembayaran yang sah masyarakat yang membayar.

Proporsi sumber daya yang dipilih masyarakat pada umumnya selain bankir disimpan dalam bentuk hak milik atas alat pembayaran yang sah. Dalam hal ini faktor penentunya, adalah kemudahan yang diperoleh dan risiko yang dapat dihindarkan oleh sumber daya disimpan dalam bentuk cadangan uang, dan keuntungan yang dikobarkan ketika sumber daya terbatas. Keuntungan yang dikorbankan ini ditentukan oleh produktivitas umum investasi industri. Manfaat yang diperoleh dari sumber daya tetentu bergantung pada berbagai pertimbangan, yakni: 

1. Organisasi internal sistem perbankan untuk menghemat kebutuhan cadangan yang besar, 

2. Jenis tagihan yang sebagian besar merupakan kewajiban bank, 

3. Proporsi kewajiban bankir dalam bentuk uang kertas di tangan masyarakat atau di saldo bank. 4. Memperhitungkan temperamen masyarakat sehubungan dengan kemungkinan terjadinya kepanikan dan sebagainya. 

5. Tingkat kepercayaan umum terhadap sistem perbankan.

Ketika masyarakat memutuskan untuk memperatahanka setengah dari sumber daya mereka dibandingkan sebelumnya dalam bentuk hak milik atas alat pembayaran yang sah, yang berarti bahwa kecepatan sirkulasi akan menjadi lebih cepat.

Penawaran Uang Tender yang Sah

Untuk menentukan nilai suatu barang, persamaan penawaran menjadi hal yang diperlukan. Hal ini bergantung pada substansi yang diputuskan oleh suatu negara untuk digunakan sebagai uang dan aturan yang mendasarinya. Adapun alternatifnya adalah yang pertama, kuantitas uang alat pembayaran yang sah yang tersedia dapat diperbaiki kapan saja yang ditentukan oleh keputusan pemerintah yang sewenang-wenang. Kedua, sebagian jumlah total uang alat pembayaran yang sah dapat ditetapkan secara sewenang-wenang. Ketiga, seluruh uang alat pembayaran yang sah di suatu negara dapat terdiri dari satu bahan yang dicetak secara bebas di percatakan uang, dan tidak akan ada kesulitan dalam cara mengimpor atau mengekspor bahan tersebut. Keempat, uang dapat terdiri dari dua zat yang diciptakan secara bebas dan diikat bersama oleh suatu ikatan hukum. Kelima, uang tersebut dapat terdiri dari satu bahan yang dicetak berdasarkan seignorage. Keenam, pasokan dapat diatur oleh tindaka negara, namun negara dapat dipandu oleh tujuan mempertahankan rasio pertukaran negara asing yang mempunya hubungan perdagangan. Kemudian yag terakhir adalah pasokan dapat diatur oleh negara. Semua sistem pasokan yang beragam ini dapat dimungkinkan dan daat dilakukan studi mengenai keunggulan komparatifnya.

Permintaan dan Penawaran

Sudah menjadi proposisi umum dalam teori ekonomi murni bahwa, ketika persamaan permintaan dan penawaran suatu komoditas diberikan, nilai komoditas tersebut ditentukan oleh solusinya. Analisis ini memberikan semacam scaffolding, sehingga perubahan nilai dapat diselidiki. Namun penyelidikan ini tidak pernah sederhana, permasalahannya bukan pada nilai, bukan pada barang konsumsi biasa, melainkan uang, oleh karenanya kesulitan yang harus diatasi sangatlah besar. Nah, ada beberapa hal penting yang harus diuraikan, yakni:

1. Di dunia nyata, untuk menghadapi penyebab yang hanya bergantung pada permintaan atau pasokan saja, tidak bisa selalu berharap.

2. Ketika suatu penyebab berpihak pada permintaan saja, tidak mungkin bahwa penyebab tersebut akan memengaruhi formula permintaan.

3. Dapat dipastikan bahwa jadwal permintaan telah diubah dengan pasti dan dampak yang dihasilkan terhadap nilai uang tidak hanya bersifat tunggal.

4.      Jadwal permintaan dan jadwal penawaran uang tidak sepenuhya independen satu sama lain.

Siapapun yang mengkuti teori ini, harus seutju bahwa unsur-unsur yang menjadi dasar nilai uang dan perubahan nilai dari uang itu sangatlah banyak dan rumit, sehingga perangkat teknis atau suatu persamaan menjadi sangat penting untuk mengatasi berbagai masalah yang sedang terjadi atau akan terjadi.

 

Referensi:

Pigou, A. C. (1917). The value of money. The Quarterly Journal of Economics32(1), 38-65.

Komentar

  1. Pada essay tersebut membahas terkait dengan “the value of Money” dari Pigou. Nah, pada bukunya yang sudah di ringkas oleh teman saya ini menguraikan seperti hubungan antara teori kuantitas uang dan juga nilai uang, serta pengaruhnya terhadap kehidupan sehari-hari. Sungguh kompleks jika membicarakan masalah uang. Yang menjadi rumit ialah faktor-faktor yang memengaruhi nilai uang, mulai dari adanya permintaan sampai dengan penawaran uang, lalu bagaimana hal tersebut bisa memengaruhi keputusan kita dalam penggunaannya, baik itu uang tunai ataupun saldo bank. Pigou juga menjelaskan terkait peran uang sebagai fasilitas alat tukar. Jadi, say terpikirkan bagaimana bisa kita mengandalakan uang untuk melakukan transaksi sehari-hari dan kegunannnya bisa beragam variasinya tergantung pada situasi pertukaran, mau ditabung atau dibuat beli barang dan lain sebagainya yang intinya untuk pertukaran.

    BalasHapus
  2. Dalam tulisannya tentang "The Value of Money", A.C. Pigou menguraikan kompleksitas yang terlibat dalam menentukan nilai uang. Dia menyoroti bahwa nilai uang tidak hanya dipengaruhi oleh kuantitas uang yang beredar, tetapi juga oleh kebutuhan masyarakat akan alat pembayaran yang sah dalam kehidupan sehari-hari. Pigou menekankan pentingnya analisis permintaan dan penawaran uang dalam menentukan nilai uang, di mana proporsi sumber daya yang dipilih masyarakat untuk disimpan dalam bentuk alat pembayaran yang sah berpengaruh langsung terhadap nilai uang. Dia juga mengakui kompleksitas hubungan antara permintaan, penawaran, dan nilai uang, menyadari bahwa perubahan dalam permintaan atau penawaran uang dapat memiliki dampak signifikan terhadap nilai uang secara keseluruhan. Dengan demikian, tulisan Pigou menyoroti pentingnya memahami dinamika permintaan dan penawaran uang dalam menganalisis nilai uang secara komprehensif.

    BalasHapus
  3. Menurut saya, essay Anda memberikan pemahaman yang jelas mengenai teori nilai uang dan perannya dalam ekonomi yang menekankan permintaan dan penawaran uang tunai yang sah. Teori tersebut menjelaskan bahwa nilai uang ditentukan oleh permintaan dan penawaran yang terkait dengan kebutuhan transaksi dan keamanan finansial masyarakat. Perubahan dalam nilai uang dipengaruhi oleh faktor-faktor kompleks seperti kepercayaan masyarakat, sistem perbankan, dan kebijakan moneter pemerintah. Pilihan antara uang tunai aktual dan uang kertas serta saldo bank ditentukan oleh kebiasaan dan kenyamanan, dan dalam hal ini kebiasaan masyarakat di semua negara tidak tetap. Untuk menentukan nilai suatu barang, persamaan penawaran menjadi hal yang diperlukan. Dalam teori ekonomi murni, ketika persamaan permintaan dan penawaran suatu komoditas diberikan, nilai komoditas tersebut ditentukan oleh solusinya. 

    BalasHapus
  4. Resume buku yang disajikan penulis sangat ringkas dan mencakup kompleksitas yang cukup baik untuk menjelaskan hubungan antara teori kuantitas uang, permintaan uang tender yang sah dan faktor-faktor lain yang memengaruhi nilai uang. Pada resume ini juga terdapat penekanan di perluasan terhadap penggunaan alat pembayaran yang sah seperti cek dan saldo bank juga yang keduanya ini merupakan hal penting untuk dipertimbangkan dalam analisis nilai uang. Dan saya juga setuju pada bagian peran permintaan dan penawaran uang tidak selalu independen satu sama lain, yang menambah kompleksitas dalam mengukur nilai uang

    BalasHapus
  5. Dalam konteks ekonomi, teori kuantitas uang, yang sering kali dipertahankan dan diperdebatkan terhadap pandangan volume tentang nilai uang, sebenarnya merupakan sebuah perangkat yang memfasilitasi perkumpulan secara tertib dan menjadi faktor utama yang menentukan nilai uang. Uang, sebagai alat pembayaran sah, mencakup uang tunai, uang kertas, dan saldo bank, dengan nilai tukar yang diterapkan per unitnya. Nilai uang ditentukan oleh kompleksitas permintaan dan penawaran, yang dipengaruhi oleh kebutuhan masyarakat akan pembayaran yang sah dan jumlah uang yang tersedia. Selain itu, tren menuju penggunaan metode pembayaran non-tunai seperti cek dan transaksi bank juga memengaruhi dinamika nilai uang. Perubahan dalam kepemilikan dan permintaan atas alat pembayaran sah dapat memengaruhi nilai uang dan harga-harga umum. Analisis mengenai permintaan dan penawaran uang kompleks dan melibatkan berbagai variabel, termasuk kebijakan pemerintah, pasokan uang, dan faktor ekonomi lainnya. Dengan demikian, pemahaman mengenai penentuan nilai uang dan analisis permintaan-penawaran uang merupakan aspek penting dalam teori ekonomi, yang melibatkan berbagai faktor untuk memahami dinamika nilai uang dalam suatu ekonomi.

    BalasHapus
  6. Ringkasan dari "The Value of Money" oleh A.C. Pigou menyajikan argumen tentang hubungan antara teori kuantitas uang dan nilai uang. Pigou menyoroti peran nilai uang dalam ekonomi, dengan fokus pada permintaan dan penawaran uang yang sah. Dia menekankan bahwa pemilihan antara uang tunai dan saldo bank dipengaruhi oleh kebiasaan dan kenyamanan, serta oleh organisasi internal sistem perbankan. Pigou juga membahas pengaturan pasokan uang oleh negara dan kompleksitas dalam menganalisis perubahan nilai uang. Keseluruhan, tulisan ini memberikan wawasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi nilai uang dalam konteks ekonomi.

    BalasHapus
  7. Dapat disimpulkan bahwa nilai uang sangat kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Dalam teori kuantitas uang menekankan pentingnya hubungan antara permintaan dan penawaran uang, yang tidak sepenuhnya independen satu sama lain. Nilai uang tidak hanya dipengaruhi oleh satu faktor, tetapi banyak faktor. Permintaan akan uang tender yang sah dalam kehidupan sehari-hari merupakan integral dari kegiatan ekonomi. Masyarakat terus-menerus membutuhkan alat pembayaran yang sah untuk memenuhi kewajiban dan melakukan transaksi. Selain itu, analisis tentang nilai uang juga mencakup aspek kepuasan yang dihasilkan oleh unit-unit sumber daya yang dimiliki dalam bentuk hak milik atas alat pembayaran yang sah. Dengan demikian, pemahaman yang mendalam tentang nilai uang dan peranannya dalam ekonomi sangat penting untuk mengatasi berbagai masalah yang terjadi atau akan terjadi dalam sistem moneter dan keuangan.

    BalasHapus
  8. Kesimpulannya, teori kuantitas uang adalah sebuah alat yang memungkinkan perkumpulan secara tertib dan menjadi penyebab utama yang menentukan nilai uang. Nilai uang dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran atas alat pembayaran yang sah, serta faktor-faktor kompleks seperti kebiasaan, kenyamanan, dan ekspektasi harga. Namun, perubahan nilai uang tidak selalu dipengaruhi hanya oleh permintaan atau penawaran saja, melainkan juga oleh faktor-faktor lain seperti kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan dan produktivitas investasi industri. Oleh karena itu, analisis nilai uang sangat kompleks dan memerlukan perangkat teknis untuk mengatasi berbagai masalah yang terkait.

    BalasHapus
  9. Di dalam Buku "The Value of Money" oleh A.C. Pigou. Buku ini membahas teori nilai uang, dengan fokus pada konsep permintaan dan penawaran uang yang sah. Pigou menjelaskan bahwa nilai uang tidak hanya ditentukan oleh teori kuantitas, tetapi juga oleh faktor-faktor seperti kebiasaan masyarakat dan mekanisme sistem perbankan. Pigou menyoroti pentingnya alat pembayaran yang sah dalam kehidupan sehari-hari, di mana masyarakat terus melakukan pembayaran untuk memenuhi kewajiban kontrak. Pembayaran ini dapat dilakukan baik secara langsung dengan uang tunai maupun secara kredit. Namun, pentingnya uang dalam melakukan pertukaran tidak selalu sama untuk setiap transaksi; beberapa pertukaran membutuhkan uang secara langsung, sementara yang lain dapat dilakukan tanpa uang. Selain itu, Pigou membahas hubungan antara permintaan dan penawaran uang sah, dan bagaimana faktor-faktor seperti organisasi sistem perbankan, jenis tagihan, dan tingkat kepercayaan masyarakat memengaruhi penentuan nilai uang. Dia juga menyoroti kompleksitas analisis nilai uang, di mana tidak hanya permintaan dan penawaran yang memengaruhi nilai, tetapi juga faktor-faktor lain seperti kebiasaan masyarakat dan perubahan ekonomi. Dengan demikian, kesimpulan dari bacaan ini adalah bahwa nilai uang ditentukan oleh berbagai faktor, termasuk permintaan dan penawaran uang sah, kebiasaan masyarakat, dan faktor-faktor ekonomi lainnya. Untuk memahami nilai uang dan perubahan nilainya, diperlukan pemahaman yang mendalam tentang kompleksitas faktor-faktor yang memengaruhinya.

    BalasHapus
  10. Dari hasil resume tersebut tentang Buku "The Value of Money" oleh A. C. Pigou saya lebih mudah memahami prinsip penentuan nilai uang dan hubungannya dengan kredit, suku bunga, dan krisis. Pigou mengemukakan konsep tentang hubungan antara perubahan pasokan uang dan perubahan tingkat harga umum. Buku ini menekankan pentingnya pengelolaan cadangan devisa dan stabilitas nilai tukar. Pigou juga menyoroti perlunya kebijakan moneter yang efektif untuk memastikan kesejahteraan ekonomi jangka panjang. Kesimpulan dari buku ini adalah bahwa nilai uang memiliki dampak signifikan pada ekonomi dan stabilitas moneter, dan peran kebijakan moneter sangat penting dalam mengatur nilai uang dan mengatasi krisis ekonomi..

    BalasHapus

Posting Komentar