PERAN KEBIJAKAN MONETER DALAM MENGATASI LONJAKAN HARGA MENJELANG BULAN RAMADHAN

PERAN KEBIJAKAN MONETER DALAM MENGATASI LONJAKAN HARGA MENJELANG BULAN RAMADHAN 


Fluktuasi harga bahan pangan sering terjadi di Indonesia. Kenaikan harga bahan pangan ini berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat (Sarmila,2020). Harga bahan pangan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain persediaan bahan pangan dan permintaan dari masyarakat. Dampak yang sangat dirasakan dari lonjakan harga bahan pangan adalah pada golongan masyarakat menengah ke bawah. Salah satu bahan pangan yang sering mengalami kenaikan harga adalah beras, yang kemudian dapat memicu lonjakan harga pada bahan pangan lainnya. Kenaikan harga ini dapat berkontribusi pada peningkatan tingkat kemiskinan di Indonesia. Kenaikan harga bahan pangan bukanlah peristiwa baru, namun tampaknya pemerintah masih belum siap untuk mengantisipasi fenomena ini, sehingga hal ini terus terjadi berulang kali. Penyebab dari kenaikan harga tersebut antara lain disebabkan oleh kurangnya stok pangan, kejadian kekeringan, serangan hama, distribusi yang tidak merata, hingga praktek penimbunan barang (Rochmaniah & Oktavia, 2019).

Pada bulan Ramadhan, seharusnya terjadi penurunan konsumsi kebutuhan pokok, tetapi di Indonesia, permintaan akan kebutuhan pokok justru terus meningkat. Sikap konsumen ini memiliki dampak signifikan terhadap harga bahan pokok. Menurut penelitian oleh Umu Kulsum, kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu permintaan yang terus meningkat tanpa disertai dengan persediaan kebutuhan pokok yang memadai, serta kekurangan dalam antisipasi pemerintah terhadap kenaikan harga kebutuhan pokok saat bulan Ramadhan.

Lalu, bagaimana peran kebijakan moneter dalam mengatasi lonjakan harga menjelang bulan Ramadhan?

Dalam konteks kenaikan harga bahan pangan ini, kebijakan moneter memegang peran penting dalam mengataasi lonjakan harga yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi dan kesejahteraan sosial. Berikut beberapa cara bagaimana kebijakan moneter dapat digunakan untuk mengatasi kenaikan harga tersebut:

Pertama, kebijakan moneter dapat diarahkan untuk menjaga inflasi tetap terkendali. Untuk mengendalikan inflasi, Bank Indonesia atau BI dapat mengendalikannya dengan menerbitkan SBI (Sertifikat Bank Indonesia) untuk menekan uang yang beredar di masyarakat. Selain itu, bank sentral juga dapat menaikkan suku bunga.

- Kedua, karena kenaikan harga bahan pangan juga dipengaruhi oleh distribusi yang tidak merata, bank sentral dapat bekerja sama dengan lembaga pemerintah terkait untuk mengatur pasokan dan distribusi barang konsumsi yang rawan mengalami kenaikan harga menjelang bulan Ramadhan seperti beras, minyak, gula, daging, dan sebagainya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengawasi praktek monopoli yang dapat memanipulasi harga, serta bank sentral juga harus memastikan ketersediaan barang di pasar dengan baik.

- Ketiga, bank sentral dapat melakukan intervensi langsung di pasar untuk menstabilkan harga-harga tertentu yang sering melonjak di bulan Ramadhan. Contohnya, bank sentral dapat mengintervensi pasar komoditas atau memberikan subsidi bagi para produsen atau distributor untuk menjaga harga barang tetap stabil. Subsidi yang diberikan bisa berupa bantuan modal, pembebasan pajak, atau fasilitas lainnya.

Peran kebijakan moneter dalam mengatasi kenaikan harga menjelang bulan Ramadhan juga harus memperhatikan keseimbangan antara stabilitas harga dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan, serta mempertingkan dampak sosial dari kebijakan yang diterapkan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kebijakan moneter memegang peran penting dalam mengatasi kenaikan harga menjelang bulan Ramadhan. Melalui pengendalian inflasi, intervensi langsung di pasar, dan pemerataan distribusi, bank sentral dapat membantu menjaga stabilitas ekonomi serta kesejahteraan sosial selama bulan Ramadhan.


Referensi :

Zahra, S., Abadi, M. T., & Rosyada, M. (2023). Analisis Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok Menjelang Bulan Ramadhan Di Pasar Induk Kajen. Sahmiyya: Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 230-239.

Harahap, F. R., Tambunan, K., & Jannah, N. (2022). Peranan Kebijakan Moneter Konvensional dan Islam terhadap Pengendalian Inflasi di Indonesia. JIKEM: Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan Manajemen2(2), 2929-2939.

Ramadhani, N., Oktaviany, A. S., & Utama, M. A. S. (2024). Peran Pemerintah Menstabilkan Inflasi dengan Kebijakan Moneter dalam Perspektif Ekonomi Islam. Jurnal sosial dan sains4(2), 186-195.






Komentar

  1. Saya sependapat dengan apa yang disampaikan penulis, karena menjelang bulan ramadan kebijakan moneter memiliki peran yang penting dalam mengatasi lonjakan harga. Bank sentral dan pemerintah biasanya mengambil langkah-langkah proaktif untuk menstabilkan harga dan memastikan pasokan barang yang cukup. Ini termasuk optimalisasi operasi pasar atau pasar murah dan penguatan ketahanan komoditas pangan melalui gerakan budidaya pangan. Dalam menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan nasional, sinergi dan inovasi antara pemerintah, produsen, pedagang, dan konsumen sangat diperlukan. Kebijakan moneter yang tepat dapat membantu mengendalikan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat selama periode penting ini. Oleh karena itu, peran kebijakan moneter sangat krusial dalam memastikan bahwa masyarakat dapat memenuhi kebutuhan mereka selama bulan Ramadan tanpa terbebani oleh lonjakan harga yang signifikan.

    BalasHapus
  2. Saya sependapat bahwa faktor-faktor seperti persediaan, permintaan, distribusi, dan campur tangan pemerintah memiliki peran penting dalam mengatur dinamika harga. Terutama, pentingnya menyoroti peran kebijakan moneter dalam mengatur inflasi dan memastikan distribusi yang adil sangat relevan. Kebijakan moneter, sebagaimana dijelaskan, dapat menjadi cara yang efektif untuk menjaga harga tetap stabil, terutama dengan mengontrol inflasi secara ketat dan campur tangan di pasar. Penerbitan Surat Berharga Indonesia (SBI) dan penyesuaian suku bunga adalah langkah-langkah konvensional yang bisa dilakukan oleh Bank Indonesia untuk memengaruhi likuiditas pasar. Selain itu, kolaborasi antara bank sentral dan lembaga pemerintah lainnya dalam mengatur pasokan dan distribusi barang konsumsi sangat penting untuk mencegah manipulasi harga dan penimbunan yang bisa menyebabkan lonjakan harga. Intervensi langsung di pasar dan subsidi untuk produsen atau distributor juga bisa membantu menjaga harga tetap stabil, tetapi harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari gangguan jangka panjang pada pasar dan mempertimbangkan dampak sosial dari tindakan tersebut. Secara keseluruhan, pendekatan yang dijelaskan dalam tulisan tersebut memberikan solusi yang komprehensif untuk mengatasi masalah kenaikan harga bahan makanan menjelang bulan Ramadhan, dengan fokus pada kebijakan moneter yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi. Ini merupakan langkah penting untuk memastikan kesejahteraan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.

    BalasHapus
  3. Saya setuju dengan pernyataan tersebut. Fluktuasi harga bahan pangan di Indonesia memang sering terjadi dan memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat, khususnya golongan menengah ke bawah. Pada bulan Ramadhan, permintaan kebutuhan pokok cenderung meningkat, yang dapat memperburuk fluktuasi harga bahan pangan. Kebijakan moneter memegang peran penting dalam mengatasi fluktuasi harga bahan pangan, termasuk menjelang bulan Ramadhan. Beberapa cara yang dapat digunakan oleh Bank Indonesia (BI) untuk mengatasi kenaikan harga termasuk menjaga inflasi tetap terkendali, mengatur pasokan dan distribusi barang konsumsi yang rawan mengalami kenaikan harga, dan melakukan intervensi langsung di pasar untuk menstabilkan harga-harga tertentu.

    BalasHapus
  4. Saya setuju bahwa kebijakan moneter memiliki peran yang sangat penting dalam mengatasi lonjakan harga menjelang bulan Ramadhan. Melalui langkah-langkah seperti pengendalian inflasi, pengaturan distribusi barang konsumsi, dan intervensi langsung di pasar, bank sentral dapat membantu menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan sosial selama periode sensitif ini. Tindakan-tindakan ini tidak hanya membantu mencegah kenaikan harga yang berlebihan, tetapi juga memastikan ketersediaan barang yang cukup bagi masyarakat, terutama bagi golongan menengah ke bawah yang rentan terdampak oleh kenaikan harga. Sehingga upaya-upaya ini menegaskan pentingnya peran bank sentral dalam menjaga stabilitas harga dan kesejahteraan sosial, terutama dalam menghadapi tantangan harga jelang bulan Ramadhan.

    BalasHapus
  5. Saya setuju dan mendukung apa yang dituangkan dalam tulisan tersebut. Karena kebijakan moneter memang memegang peran krusial dalam mengelola lonjakan harga, khususnya saat Ramadhan. Langkah-langkah seperti penerbitan SBI dan penyesuaian suku bunga oleh Bank Indonesia sangat efektif dalam mengontrol inflasi dan menjaga keseimbangan ekonomi. Kerjasama antara bank sentral dan lembaga pemerintah dalam mengatur distribusi barang konsumsi sangat penting untuk memastikan ketersediaan dan mencegah manipulasi harga. Intervensi pasar dan subsidi kepada produsen atau distributor juga menunjukkan kesiapan bank sentral untuk menjaga stabilitas harga. Maka kebijakan moneter disini merupakan instrumen untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan social pada saat ada peningkatan konsumsi. Tentu dengan adanya pendekatan yang tepat, bank sentral dapat berperan penting dalam menghadapi tantangan ekonomi ini.

    BalasHapus
  6. Saya setuju dengan penjelasan anda dalam essay tersebut. Dengan mengontrol tingkat inflasi, berkolaborasi dengan lembaga pemerintah terkait untuk mengatur distribusi barang konsumsi, dan melakukan intervensi langsung di pasar, kebijakan moneter dapat membantu menjaga stabilitas ekonomi serta kesejahteraan sosial selama periode ini. Penekanan pada keseimbangan antara stabilitas harga dan stabilitas ekonomi secara menyeluruh juga menjadi sorotan utama dalam essay tersebut.

    BalasHapus
  7. Saya setuju bahwa essay ini memberikan gambaran yang cukup jelas mengenai permasalahan kenaikan harga pangan menjelang Ramadhan di Indonesia dan peran penting kebijakan moneter dalam mengatasinya. Penjelasan tentang bagaimana kebijakan moneter dapat digunakan untuk mengendalikan inflasi, mengatur distribusi barang dan melakukan intervensi langsung terhadap aktivitas pasar memberikan gambaran yang baik tentang strategi yang diterapkan oleh bank sentral.

    BalasHapus
  8. Saya setuju dengan pendapat anda bahwa tindakan kebijakan moneter sangat krusial untuk menangani kenaikan harga sebelum Ramadhan. Bank sentral, dengan mengontrol inflasi, mengelola distribusi barang-barang konsumsi, dan melakukan intervensi pasar, memainkan peran kunci dalam memastikan ekonomi tetap stabil dan masyarakat sejahtera di masa yang kritis ini. Langkah-langkah tersebut efektif dalam menghindari lonjakan harga yang tidak terkendali dan menjamin pasokan barang yang memadai untuk semua lapisan masyarakat, khususnya mereka yang berpenghasilan rendah dan paling terpengaruh oleh inflasi.

    BalasHapus
  9. Saya setuju dengan apa yang dikemukakan oleh Sauda, karena mendekati bulan Ramadan, kebijakan moneter memiliki peran penting dalam menangani kenaikan harga. Biasanya, bank sentral dan pemerintah mengambil langkah-langkah proaktif untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan pasokan barang yang mencukupi, seperti melalui optimalisasi operasi pasar atau pembentukan pasar murah, serta penguatan ketahanan komoditas pangan melalui gerakan budidaya pangan. Untuk mempertahankan stabilitas harga dan ketahanan pangan di tingkat nasional, kerjasama dan inovasi antara pemerintah, produsen, pedagang, dan konsumen menjadi sangat penting. Kebijakan moneter yang sesuai dapat membantu mengendalikan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat selama periode penting ini. Oleh karena itu, peran kebijakan moneter sangat penting dalam memastikan bahwa masyarakat dapat memenuhi kebutuhan mereka selama bulan Ramadan tanpa terganggu oleh kenaikan harga yang signifikan.

    BalasHapus
  10. Saya sepakat dengan apa yang dituliskan saudari sauda bahwa pentingnya kebijakan monetr bagi masyarakat untuk menjaga kestabilan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pada kenaikan harga barang pangan rakyat akan merasa kurang nyaman atau bahkan kurang sejahtera dengan itu peran bank central serta pemerintah sangat diperlukan untuk menstabilkan harga barang pangan, dan mengatur pasokan serta distribusi barang konsumsi untuk masyarakat. Pengawasan terhadap praktek monopoli dan memastikan ketersediaan barang di pasar dapat membantu mencegah manipulasi harga serta menjaga stabilitas harga bahan pangan. Tindakan intervensi langsung di pasar oleh bank sentral, seperti memberikan subsidi kepada produsen atau distributor untuk menjaga harga barang tetap stabil, juga merupakan langkah yang bermanfaat dalam mengurangi dampak kenaikan harga pada bulan Ramadhan.

    BalasHapus
  11. Saya setuju dengan pendapat dari saudari Sauda terkait peran kebijakan moneter dalam mengatasi lonjakan harga bahan pangan menjelang bulan Ramadhan. Beberapa poin yang mendukung pendapat ini adalah Kenaikan harga pangan menjelang Ramadhan disebabkan permintaan yang tinggi namun ketersedian yang kurang, sehingga mempengaruhi inflasi dan kesejahteraan Masyarakat. Kebijakan moneter berperan mengendalikan inflasi melalui penyesuaian SBI dan suku bunga, serta kerja sama distribusi pasokan bersama pemerintah. Intervensi langsung pasar pangan penting untuk menstabilisasi harga barang pokok rawan kenaikan harga. Subsidi bagi produsen dan distributor dapat menjaga harga tetap stabil selama Ramadhan. Pengendalian inflasi, pasokan, dan harga pangan harus memperhatikan keseimbangan ekonomi dan dampak sosial. Oleh karena itu saya setuju bahwa kebijakan moneter berperan penting dalam mengendalikan lonjakan harga pangan melalui berbagai instrumen seperti yang dijelaskan, guna menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan selama Ramadhan. Kerja sama antar kementerian dan lembaga juga diperlukan.

    BalasHapus

Posting Komentar