RESUME BUKU 2

 

The Value of Money

By

A.C. Pigou


Arthur Cecil Pigou adalah seorang ekonom Inggris yang membahas berbagai aspek ekonomi karyanya, salah satu karyanya yaitu dalam bentuk artikel dengan judul “The Value of Money”. Artikel ini menyoroti perdebatan yang kuat mengenai teori nilai uang, khususnya antara "teori kuantitas" dan pandangan lainnya. Pigou menyoroti bahwa meskipun "teori kuantitas" sering kali dipertahankan, namun dalam praktiknya, rumus yang terdapat dalam teori kuantitas digunakan sebagai alat untuk memudahkan penyebaran atau penyusunan gagasan yang teratur, bukan sebagai perangkat yang digunakan untuk menentukan nilai uang dengan pasti. Pigou juga menyoroti bahwa perdebatan tentang kenyamanan dan bantuan komparatif antara para pengguna bahasa dan aljabar dalam ekonomi teori umum nilai. Adanya perdebatan ini menurut Pigou menunjukkan kondisi ketidaksepakatan mendasar, sehingga ia mengatakan bahwa penyebab permasalahan sebenarnya ada di tempat kerja, dan merupakan suatu kesalahan besar.

Walaupun adanya kritik tersebut Pigou teteap menyatakan bahwa mereka bukan "lawan" dari "teori kuantitas" atau seorang kritikus yang bermusuhan terhadap analisis Profesor Fisher, sebab pendapat Pigou maupun Fisher menyoroti hal yang sama, dan secara substansial analasis keduanya merupakan yang pokok. Walaupun analisis keduanya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dalam pendekatan dan metode, namun tujuan utama dari kedua pandangan tersebut adalah untuk memahami dan menjelaskan nilai uang, yang merupakan topik yang sangat penting dalam ekonomi.

 

1.      Istilah “Nilai Uang”

Menurut Pigou istilah "nilai" dalam konteks "nilai tukar satu unit uang" memerlukan definisi lebih lanjut dan klarifikasi. Meskipun pada umumnya dalam ekonomi menggunakan "nilai" untuk merujuk pada "nilai tukar", maka Pigou menilai bahwa tidak perlu menciptakan istilah baru. Namun, ia menyoroti bahwa "nilai tukar satu unit uang" memerlukan definisi lebih lanjut, karena menurutnya banyaknya penyebutan uang sebagai komoditas adalah sesuatu yang tidak jelas dalam penggunaan frasanya.

Penulis mengadopsi pendekatan yang serupa dengan yang digunakan oleh Dr. Marshall dalam makalahnya yang tidak diterbitkan tentang "Teori Murni Perdagangan Luar Negeri" yang telah direproduksi dalam Ekonomi Murni Profesor Pantaleoni. Di mana dalam teori tersebut diasumsikan bahwa nilai semua barang dagangan selain uang ditentukan secara independen dari nilai uang. Dalam asumsinya, dicontohkan bahwa agregat dari semua komoditas diwakili oleh sejumlah gandum dan besarnya nilai uang diatur oleh jumlah gandum yang akan dibeli taiap satu unitnya. Sehingga Pigou mengambil kesimpulan yang menyatakan bahwa penyebab dasar nilai uang tergantung pada kondisi umum permintaan dan penawaran, hal ini menunjukkan bahwa nilai uang, seperti nilai barang lainnya, diatur oleh kondisi pasar dan kebutuhan ekonomi.

 

2.      Permintaan uang sebagai alat pembayaran yang sah

Permintaan uang yang sah merujuk pada kebutuhan individu dan organisasi untuk memiliki uang yang sah sebagai alat pembayaran dalam transaksi sehari-hari dan pelunasan kewajiban. Alat pembayaran yang sah adalah bentuk uang yang diakui oleh hukum sebagai pembayaran yang memenuhi kewajiban hukum, termasuk pembayaran utang, pajak, kontrak, dan denda atau kerusakan hukum.

Selain itu, permintaan uang sebagai alat pembayaran yang sah mencakup kebutuhan untuk mempertahankan uang dalam jumlah yang cukup dengan bentuk yang sah, seperti koin, uang kertas, dan saldo bank yang dapat digunakan untuk menarik cek. Adanaya hal ini penting untuk memungkinkan individu dan organisasi melakukan transaksi kehidupan sehari-hari tanpa kesulitan dan untuk mengamankan sumber daya dari tuntutan yang tidak terduga, seperti kebutuhan yang tiba-tiba atau kenaikan harga.

Uang sebagai alat pembayaran yang sah disimpan dalam dua bentuk utama, yaitu uang aktual (misalnya, uang tunai di saku dan kasir) dan saldo bank. Jika Individu menitipkan saldo ini kepada bank, maka keseluruhan uangnya akan disimpan sebagai alat pembayaran yang sah di brankas mereka. Namun, bankir biasanya hanya menyimpan cadangan uang yang setara dengan sebagian dari saldo yang mereka miliki untuk pelanggan dan sebagain lagi mereka gunakan untuk memberikan pinjaman ataupun kredit.

Permintaan uang untuk alat pembayaran yang sah yang sebenarnya setara dengan permintaan individu, baik yang disimpan maupun dalam bentuk uang tunai. Bagian lain dari persediaan yang disimpan dalam bentuk uang kertas dan saldo bank juga sering kali menimbulkan permintaan yang berbeda dan lebih kecil ataupun lebih besar. Oleh karena itu, jumlah permintaan total bergantung pada sebagian besar pilihan publik dan sangat bergantung pada pilihan individu tentang bagaimana mereka memilih untuk menyimpan atau menggunakan uang, serta bergantung pada kondisi pasar umum.

 

3.      Jumlah uang beredar sebagai alat pembayaran yang sah  

Artikel tersebut membahas bagaimana permintaan uang legal dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk total sumber daya riil masyarakat yang diukur dalam istilah gandum. Pigou menjelaskan bahwa permintaan uang legal cenderung meningkat seiring dengan peningkatan sumber daya riil, di mana hal tersebut menunjukkan bahwa semakin banyak sumber daya yang tersedia, maka semakin tinggi permintaan untuk uang.

Pigou menyoroti beberapa alternatif utama yang dapat dipertimbangkan oleh suatu negara dalam menentukan substansi dan aturan produksi uang, dengan tujuan untuk mencegah devaluasi dan memastikan keseimbangan penawaran. Salah satunya adalah dengan menetapkan kuantitas uang yang tersedia secara tetap, seperti dalam pembuatan uang kertas yang tidak dapat diubah oleh keputusan pemerintah, sehingga dalam hal ini akan menghasilkan kurva penawaran uang yang berupa garis lurus vertikal. Selain itu, negara dapat menetapkan sebagian dari jumlah total uang yang tersedia secara sewenang-wenang, seperti dalam kasus koin perak yang beredar di Jerman dan Prancis, yang menggeser kurva penawaran ke kanan. Seluruh uang sebagai alat pembayaran yang sah dalam negara dapat terdiri dari satu zat yang diciptakan secara bebas di percetakan uang, dan memungkinkan tidak ada kesulitan dalam perjalanan impor dan ekspor zat ini, karena terbuat dari satu zat yang dihasilkan di dalam negeri.

Tindakan lain yang dapat diambil oleh negara termasuk memilih sistem bimetalisme atau simmetalisme, di mana uang terdiri dari dua jenis logam yang bebas diciptakan, sehingga pasokan uang menjadi lebih elastis. Atau negara dapat memproduksi uang dengan satu zat yang dibuat di bawah seigniorage, di mana harga pasokannya merupakan kombinasi harga pokok zat dalam koin dan biaya produksi. Penyediaan uang juga dapat diatur dengan undang-undang negara, dengan fokus pada tujuan mempertahankan rasio pertukaran yang konstan antara mata uang domestik dan mata uang asing. Jumlah uang beredar dapat diatur sesuai dengan rencana yang direkomendasikan oleh Profesor Irving Fisher, dengan tujuan menjaga nilai konstan dalam mata uang komoditas domestik.

 

4.      Permintaan dan penawaran

Dalam ekonomi murni, teori permintaan dan penawaran untuk barang-dagangan menjadi dasar dalam menentukan nilai barang tersebut. Nilai barang ditemukan melalui solusi dari persamaan permintaan dan penawaran, yang secara geometris dapat diinterpretasikan sebagai ordinat dari titik perpotongan kurva permintaan dan penawaran. Analisis ini memberikan kerangka kerja untuk memahami bagaimana perubahan nilai dapat dipicu oleh investasi. Namun, penelitian ini tidak sederhana, terutama ketika fokus pada nilai uang, bukan barang-dagangan biasa yang dapat dikonsumsi.

Dalam dunia nyata, kita tidak selalu dapat mengharapkan bahwa penyebab perubahan nilai hanya berasal dari permintaan atau persediaan saja. Penyebab yang sama dapat mempengaruhi keduanya. Misalnya, penemuan tertentu dalam hal teknologi yang dapat meningkatkan produksi, maka secara umum akan meningkatkan permintaan uang, dan juga memfasilitasi ekstraksi emas, serta menurunkan jumlah uang beredar. Di mana dampaknya akan memiliki hasil yang berbeda tergantung pada apakah permintaan atau penawaran yang lebih terpengaruh.

Penyebab yang sama juga dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran secara bersamaan, dan hal ini menunjukkan bahwa analisis permintaan dan penawaran harus mempertimbangkan bagaimana perubahan dapat mempengaruhi yang lain. Adanya efek yang cukup kompleks ini menunjukkan bahwa dalam dunia nyata, kita mungkin mengalami perubahan nilai uang yang disebabkan oleh berbagai faktor yang beroperasi secara bersamaan, sehingga bukan hanya disebabkan oleh satu penyebab. Pigou menyoroti pentingnya memahami bagaimana perubahan dalam satu area yang dapat mempengaruhi area lain dalam ekonomi, dan bahwa analisis permintaan dan penawaran harus mempertimbangkan interaksi antara berbagai faktor ini.

Selain itu, jadwal permintaan dan penawaran uang tidak sepenuhnya independen satu sama lain. Perubahan dari salah satu nya dapat bereaksi untuk mengubah yang lain, dan hal ini menjadi aspek penting dari teori moneter. Misalnya, kenaikan jumlah uang beredar bisa secara permanen mengurangi permintaan dengan mengurangi persentase kepemilikan uang tunai yang dipilih oleh individu untuk dipertahankan sebagai alat pembayaran sah. Hal ini menggambarkan bahwa respons terhadap perubahan dalam penawaran memiliki dampak penting dalam teori moneter, serta bagaimana perubahan dalam satu sektor dapat mempengaruhi sektor lain dalam ekonomi.

 

Dengan demikian, dalam artikel tersebut Pigou menyoroti bahwa unsur-unsur yang menjadi dasar nilai uang, serta perubahan nilai sangat bergantung pada angka-angka yang kompleks. Menurutnya untuk mengatasi masalah tersebut tanpa alat adalah seperti melakukan pertempuran modern tanpa helm dan tanpa senjata. Selain itu, "Teori Kuantitas" oleh Irving Fisher, menurut Pigou telah mencapai prestasi luar biasa.

Komentar

  1. Saya setuju dengan Pigou bahwa nilai uang dipengaruhi oleh faktor-faktor kompleks, termasuk permintaan dan penawaran, serta interaksi antara keduanya. Teori kuantitas, sementara penting, tidak secara tepat menentukan nilai uang, melainkan memberikan kerangka kerja untuk memahaminya. Pigou juga menggarisbawahi pentingnya mempertimbangkan aspek lain seperti permintaan uang sebagai alat pembayaran yang sah dan pengaruhnya terhadap permintaan dan penawaran. Mengetahui kompleksitas ini adalah langkah awal dalam memahami dan menjelaskan nilai uang dengan lebih baik.

    BalasHapus
  2. Tulisan essay Anda membahas mengenai tulisan Pigou yang mengulas perdebatan yang sering terjadi dalam ekonomi mengenai teori nilai uang, dengan fokus pada perdebatan antara teori kuantitas dan pandangan alternatif. Saya sepenuhnya setuju dengan apa yang telah tertuang pada essai ini. Pada isi bukunya, Pigou secara kritis meninjau konsep "nilai uang" dan menyatakan bahwa istilah ini memerlukan definisi yang lebih jelas, terutama dalam konteks "nilai tukar satu unit uang". Dia menggambarkan bagaimana penggunaan frasa ini sering kali ambigu dalam penggunaannya dalam ekonomi. Pigou mengacu pada karya-karya ekonom terkenal seperti Dr. Marshall untuk mendukung argumennya. Selain itu, dalam esai ini juga menguraikan konsep permintaan dan penawaran dalam konteks nilai uang. Pigou menggambarkan bagaimana perubahan dalam permintaan dan penawaran uang dapat saling memengaruhi, serta bagaimana analisis dalam ekonomi murni tidak selalu sederhana terutama ketika menyangkut nilai uang.

    BalasHapus
  3. Buku yang berjudul "The Value of Money" oleh A.C. Pigou ini mencakup pemahaman mendalam tentang pandangan Pigou terhadap nilai uang. Pigou menyoroti kompleksitas dalam menentukan nilai uang, menyatakan bahwa "Teori Kuantitas" sering kali dipertahankan tetapi tidak selalu diterapkan dalam praktik. Mahasiswa tersebut akan menghargai penekanan Pigou pada pentingnya memahami elemen dasar yang mempengaruhi nilai uang, termasuk permintaan uang sebagai alat pembayaran yang sah dan jumlah uang beredar. Mereka juga akan memperhatikan analisis Pigou tentang hubungan antara permintaan dan penawaran uang, serta pengaruhnya terhadap nilai uang. Selain itu, tanggapan mahasiswa tersebut mungkin akan menyoroti bahwa Pigou mengakui kontribusi Fisher dalam memperluas pemahaman tentang nilai uang, meskipun dengan menggarisbawahi perbedaan pendekatan mereka. Kesimpulannya, tanggapan mahasiswa tersebut akan menunjukkan apresiasi terhadap kompleksitas dan relevansi topik nilai uang dalam konteks ekonomi.

    BalasHapus
  4. saya setuju dan sependapat debgan penulis ini yang menjelaskan tentang bahwa penekanan nilai uang dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi yang melibatkan permintaan dan penawaran, seperti halnya nilai barang lainnya. Dan juga dari buku ini pigou juga membahas pentingnya permintaan dan penawaran uang sebagai alat pembayaran di kehidupan sehari hari guna memenuhi kebutuhan harian mereka kan kebutuhan ekonomi mereka. Dan penjelasan ini menjelaskan pentingnga permintaan,penawaran dan nilai uang sangat penting untuk kebikajan moneter yang efektuf guna meningkatkan perekonomian .

    BalasHapus
  5. Artikel dengan judul "The Value of Money" oleh A.C Pigou membahas perdebatan seputar teori nilai uang, terutama memfokuskan pada "teori kuantitas" dan pandangan lainnya. Pigou menekankan pentingnya memahami penyebab mendasar dari nilai uang, dengan menyoroti interaksi antara penawaran dan permintaan dalam menentukan nilaianya. Pigou juga menjelaskan konsep uang sebagai alat pembayaran yang sah, mengatasi kebutuhan inidvidu dan organisasi untuk memiliki uang yang digunakan untuk transaksi sehari-hari dan kewajiban hukum. Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi permintaan uang yang sah dan merinci metode yang dapat digunakan negara untuk mengatur pasokan uang guna mencegah devaulasi dan memastikan keseimbangan dalam artikel tersebut.

    BalasHapus
  6. Essay ini menjelaskan Arthur Cecil Pigou, seorang ekonom Inggris, membahas teori nilai uang dalam artikelnya "The Value of Money", menyoroti perdebatan antara "teori kuantitas" dan pandangan lainnya. Pigou menekankan bahwa rumus dalam teori kuantitas bukan alat untuk menentukan nilai uang secara pasti, melainkan untuk memfasilitasi penyebaran ide secara sistematis. Meskipun kritik, ia menyatakan bahwa tujuan keduanya adalah memahami nilai uang, yang penting dalam ekonomi. Pigou juga membahas perlunya definisi lebih jelas terkait "nilai tukar satu unit uang", serta pentingnya uang sebagai alat pembayaran yang sah dalam transaksi sehari-hari. Dia juga menyinggung faktor-faktor yang memengaruhi jumlah uang beredar sebagai alat pembayaran yang sah, serta alternatif yang bisa dipertimbangkan oleh negara dalam mengatur produksi uang. Pigou menyoroti pentingnya memahami dasar nilai uang dan perubahan nilai.

    BalasHapus
  7. Dalam buku seorang ekonom Inggris bernama A.C. Pigou yang berjudul "The Value of Money" membahas perdebaran tentang teori nilai uang, khususunya antara "teori kuantitas" dengan pandangan lainnya. Pigou menyoroti bahwa rumus dalam teori kuantitas digunakan untuk memfasilitasi penyebaran ide dan bukan menentukan nilai secara pasti. Secara ringkas Pigou dalam bukunya menjelaskan alternatif apa yang dapat diambil negara dalam mengatur pasokan uang untuk mencegah devaluasi dan menjaga keseimbangan.

    BalasHapus
  8. Buku berjudul "The Value of Money". Dalam buku ini, Pigou membahas perdebatan yang intens mengenai teori nilai uang, terutama antara "teori kuantitas" dan pandangan lainnya. Pigou menekankan bahwa meskipun teori kuantitas sering kali dipegang teguh, dalam praktiknya, rumus dalam teori kuantitas lebih berfungsi sebagai alat untuk menyusun gagasan secara sistematis, bukan sebagai alat untuk menetapkan nilai uang dengan pasti. Pigou juga mencatat adanya perdebatan antara para pengguna bahasa dan aljabar dalam ekonomi teori umum nilai, yang menurutnya mencerminkan ketidaksepakatan mendasar. Namun, Pigou menegaskan bahwa kritikannya terhadap teori kuantitas bukanlah sebagai lawan atau kritikus yang bermusuhan terhadap analisis Profesor Fisher. Sebaliknya, pendapat Pigou dan Fisher mengarah pada kesimpulan yang sama, dengan fokus pada pemahaman dan penjelasan nilai uang sebagai tujuan utama, meskipun pendekatan dan metodenya berbeda.

    BalasHapus

Posting Komentar