Pengembangan Sistem Pengawasan Transaksi Menggunakan Kecerdasan Buatan di Bank Indonesia

 


Pengembangan Sistem Pengawasan Transaksi Menggunakan Kecerdasan Buatan di Bank Indonesia

Julyantika Nanda Pratiwi

Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis 

Universitas Jember



Sistem pengawasan transaksi merupakan salah satu aspek penting dalam menjaga stabilitas dan integritas sistem keuangan nasional. Bank Indonesia sebagai otoritas moneter dan pengawas sistem pembayaran memiliki tanggung jawab atas stabilitas sistem keuangan dan sistem pembayaran nasional, dengan cara mengawasi transaksi yang terjadi di sektor perbankan dan non-bank, baik dalam lingkup domestik maupun lintas negara. Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat, transaksi keuangan menjadi semakin kompleks, dinamis, dan berisiko. Oleh karena itu, Bank Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pengawasan transaksi. Sehingga, Bank Indonesia memerlukan sistem pengawasan transaksi yang mampu mengidentifikasi, menganalisis, dan mengantisipasi potensi risiko yang dapat mengganggu stabilitas sistem keuangan. 

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas sistem pengawasan transaksi adalah dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). AI adalah cabang ilmu komputer yang berfokus pada penciptaan mesin atau perangkat lunak yang dapat meniru atau melampaui kemampuan manusia dalam berpikir, belajar, dan beradaptasi. AI dapat membantu BI dalam mengawasi transaksi secara real-time, mendeteksi fraud (kecurangan), menganalisis risiko, dan memberikan rekomendasi kebijakan. Sehingga, dengan menggunakan AI, sistem pengawasan transaksi dapat melakukan pemrosesan data yang lebih cepat, akurat, dan mendalam, serta memberikan rekomendasi tindakan yang sesuai dengan kondisi dan situasi yang berubah-ubah.

Salah satu teknologi AI yang sedang dikembangkan oleh BI adalah Proactive Risk Management, yang merupakan strategi yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi risiko dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memitigasinya, sehingga dapat meminimalkan dampak buruk risiko yang terjadi. PRM (Proactive Risk Management) berfungsi untuk menjalankan deteksi penipuan dan pencegahan pencucian uang sebagai sarana memitigasi risiko terhadap transaksi yang mencurigakan. PRM juga dapat memberikan rekomendasi tindakan yang sesuai dengan kondisi dan situasi yang berubah-ubah. PRM merupakan bagian dari upaya Bank Indonesia untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas sistem pengawasan ekosistem keuangan secara keseluruhan. Bagi negara-negara berkembang, seperti Indonesia, PRM sangat penting untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan. 

Selain itu, adapun beberapa dampak dan manfaat dari penerapan PRM dalam sistem pengawasan transaksi berbasis AI adalah:

  • Meningkatkan keamanan data, dengan menggunakan AI, PRM (Proactive Risk Management) dapat mendeteksi ancaman keamanan dengan lebih cepat dan lebih efisien daripada menggunakan cara konvensional. Sehingga hal ini dapat mengurangi risiko terjadinya kebocoran, manipulasi, atau penyalahgunaan data yang dapat merugikan pihak-pihak terkait.
  • Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan, PRM (Proactive Risk Management) dapat menyediakan data yang lebih lengkap, dan akurat, sehingga dapat membantu pembuat keputusan untuk membuat keputusan yang lebih tepat dan rasional. Data yang dikumpulkan dari sistem pembayaran melalui AI dapat diolah sebagai dasar untuk pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan oleh BI maupun Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
  • Meningkatkan efisiensi kerja, PRM (Proactive Risk Management) dapat mempercepat proses pengawasan dan mengurangi beban kerja manual. Sehingga, hal ini dapat meningkatkan produktivitas dan hasil kerja, yang dapat meningkatkan kinerja BI maupun Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). AI juga dapat membantu menghemat waktu dan biaya bagi perusahaan.

Seperti yang telah dibahas dalam essay ini, sistem pengawasan transaksi yang berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam upaya pengembangan Protective Risk Management dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi Bank Indonesia dalam mengelola risiko yang terkait dengan transaksi keuangan. Dengan melakukan pengembangan ini, Bank Indonesia dapat mengawasi transaksi dengan cara yang lebih proaktif, preventif, komprehensif, konsisten, objektif, efektif, dan efisien. Oleh karena itu, sistem pengawasan transaksi berbasis PRM dengan AI merupakan solusi yang tepat dan inovatif untuk menjaga stabilitas dan integritas sistem keuangan nasional di era digital. Dengan demikian, Bank Indonesia dapat memanfaatkan potensi dan kemajuan dari kecerdasan buatan dan Protective Risk Management untuk meningkatkan kesejahteraan negara.


REFERENSI

Antara (2024, 29 Februari). BI Kembangkan Sistem Pengawasan Transaksi Berbasis Kecerdasan Buatan. Diakses pada 29 Februari 2024, dari  https://www.antaranews.com/berita/3989802/bi-kembangkan-sistem-pengawasan-transaksi-berbasis-kecerdasan-buatan .

Hassan, M., Aziz, LAR, & Andriansyah, Y. (2023). Peran kecerdasan buatan dalam perbankan modern: eksplorasi pendekatan berbasis AI untuk meningkatkan pencegahan penipuan, manajemen risiko, dan kepatuhan terhadap peraturan. Ulasan Analisis Bisnis Kontemporer , 6 (1), 110-132.

Truby, J., Brown, R., & Dahdal, A. (2020). Banking on AI: mewajibkan pendekatan proaktif terhadap regulasi AI di sektor keuangan. Tinjauan Hukum dan Pasar Keuangan , 14 (2), 110-120.

Komentar

  1. Secara keseluruhan, pengembangan sistem pengawasan transaksi AI yang dilakukan oleh BI ini merupakan langkah progresif yang dapat mengubah cara pengawasan transaksi yang dilakukan, tidak hanya meningkatkan keamanan tetapi juga mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik oleh regulator keuangan. Namun, saya kurang setuju dengan pendapat anda, karena meskipun banyak keuntungan dalam pegembangan sistem pengawasan seperti yang penulis paparkan, ada salah satu masalah atau tantangan yang mungkin menjadi penyebab tidak optimalnya pengembangan sistem ini, yakni terkait sumber daya manusianya. Perlu sumber daya yang terampil dalam menggunakan AI ini, agar sistem AI ini dipastikan aman dari serangan siber dan serangan data.

    BalasHapus
  2. Saya setuju dengan pengembangan sistem pengawasan transaksi menggunakan kecerdasan buatan di Bank Indonesia. Penjelasan tersebut memberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya teknologi AI dalam meningkatkan kualitas dan efektivitas pengawasan transaksi, yang merupakan salah satu aspek vital dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Dengan memanfaatkan AI, Bank Indonesia dapat secara proaktif mengidentifikasi potensi risiko, mendeteksi fraud, menganalisis risiko, dan memberikan rekomendasi kebijakan dengan lebih cepat, akurat, dan mendalam. Pengembangan sistem pengawasan transaksi berbasis AI, seperti Proactive Risk Management (PRM), akan membantu Bank Indonesia dalam menghadapi tantangan transaksi keuangan yang semakin kompleks dan dinamis di era digital. Selain itu, penerapan PRM dengan AI juga akan memberikan manfaat signifikan, seperti peningkatan keamanan data, kualitas pengambilan keputusan, dan efisiensi kerja, yang akan berkontribusi pada stabilitas dan integritas sistem keuangan nasional serta pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia. Oleh karena itu, pengembangan sistem pengawasan transaksi menggunakan kecerdasan buatan di Bank Indonesia merupakan langkah yang tepat dan inovatif untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di era digital saat ini.

    BalasHapus
  3. Saya setuju dengan apa yang anda jelaskan dalam essay ke-empat anda, sebagai otoritas moneter dan pengawas sistem pembayaran, Bank Indonesia memiliki tanggung jawab untuk memastikan stabilitas sistem keuangan dan sistem pembayaran nasional. Pengawasan transaksi di sektor perbankan dan non-bank menjadi kunci dalam mencapai tujuan ini. Penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) dapat meningkatkan kualitas dan efektivitas sistem pengawasan transaksi. AI dapat membantu dalam mendeteksi fraud, menganalisis risiko, dan memberikan rekomendasi kebijakan dengan lebih cepat dan akurat dibandingkan dengan metode konvensional. Namun, di satu sisi saya rasa tetap diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menganalisis dampak negatif ataupun risiko yang akan dihadapi apabila PRM diterapkan.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Saya Setuju dengan tulisan ini. Penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam sistem pengawasan transaksi oleh Bank Indonesia merupakan langkah yang tepat untuk menjaga stabilitas dan integritas sistem keuangan nasional. Dengan teknologi AI, BI dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengawasan transaksi, mendeteksi potensi risiko secara real-time, dan memberikan rekomendasi kebijakan yang sesuai. Pengembangan Proactive Risk Management (PRM) menjadi strategi yang relevan dalam menghadapi transaksi kompleks dan dinamis.
    penerapan teknologi AI untuk pengawasan transaksi memberikan manfaat signifikan. Secara khusus, PRM membantu mengidentifikasi potensi risiko, termasuk penipuan dan pencucian uang, yang dapat meminimalkan dampak buruk risiko terhadap stabilitas ekonomi. Selain itu, dampak positif terlihat pada peningkatan keamanan data, pengambilan keputusan yang lebih baik, dan peningkatan efisiensi kerja, yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

    BalasHapus
  6. Saya setuju dengan pembahasan anda terkait dengan pengembangan sistem pengawasan transaksi menggunakan kecerdasan buatan di bank Indonesia. Penggunaan sistem kecerdasan buatan (AI) ini dapat membantu BI dalam mengawasi transaksi, mendeteksi kecurangan, menganalisis resiko, serta memberikan rekomendasi kebijakan yang perlu diambil oleh Bank Indonesia. Salah satu AI yang sedang dikembangkan oleh BI adalah Proactive Risk Management. AI juga memberi manfaat dalam sistem pengawasan transaksi seperti meningkatkan keamanan data, meningkatkan efisiensi, dan membantu pengambilan keputusan yang bijak.

    BalasHapus
  7. Saya cukup setuju dengan tema essai yang anda sampaikan pada minggu lalu, karena teknologi itu sangat perlu dan penting untuk di terapkan pada masa kini, yang dimana masa kini sudah bergantung dengan teknologi. Pengawasan transaksi sudah sepantasnya menggunakan teknologi seperti yang anda sebutkan yaitu, PRM and AI. Dua teknologi tersebut sangat membantu dalam pengawasan maupun pengecekan data transaksi, tetapi hal ini harus berkesinambungan dengan SDM nya, karena bila teknologi ini tidak diawasi dengan manusia hal itu akan beresiko tinggi bisa saja adanya kebocoran data dan hacker pun bisa ada, jadi dalam majunya sebuah teknologi harus diimbangi dengan pengetahuan manusia nya.

    BalasHapus
  8. Saya setuju dengan pendapat anda bahwa sistem pengawasan transaksi berbasis kecerdasan buatan (AI) merupakan aspek penting dalam menjaga stabilitas dan integritas sistem keuangan nasional. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, transaksi keuangan menjadi semakin kompleks dan dinamis, sehingga diperlukan upaya yang lebih efektif dalam mengawasi dan menganalisis transaksi tersebut. Penggunaan AI dalam sistem pengawasan transaksi dapat meningkatkan kualitas, kecepatan, dan akurasi dalam mendeteksi potensi risiko, seperti fraud dan pencucian uang. Selain itu, AI juga dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat berdasarkan data yang lengkap dan akurat. Pengembangan teknologi seperti Proactive Risk Management (PRM) merupakan langkah positif dalam memitigasi risiko dan meningkatkan efisiensi kerja dalam pengawasan transaksi keuangan.

    BalasHapus
  9. Saya setuju dan sependapat dengan anda bahwa pengembangan sistem pengawasan transaksi menggunakan kecerdasan buatan (AI) merupakan langkah yang tepat bagi Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas dan integritas sistem keuangan nasional. Teknologi AI dapat membantu BI dalam mendeteksi fraud, menganalisis risiko, dan memberikan rekomendasi kebijakan secara real-time, yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengawasan transaksi. Melalui Proactive Risk Management (PRM), BI dapat lebih proaktif dalam mengidentifikasi potensi risiko dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan, sehingga meningkatkan keamanan data, kualitas pengambilan keputusan, dan efisiensi kerja. Dengan demikian, pengembangan sistem pengawasan transaksi berbasis AI merupakan solusi inovatif yang dapat mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan negara.

    BalasHapus
  10. Saya setuju dengan pendapat bahwa pengembangan sistem pengawasan transaksi menggunakan kecerdasan buatan (AI) di Bank Indonesia merupakan langkah yang sangat positif dan penting dalam menjaga stabilitas dan integritas sistem keuangan nasional. Terdapat beberapa alasan mengapa saya setuju, yang pertama dikarenakan penggunaan AI dalam sistem pengawasan transaksi dapat membantu mendeteksi ancaman keamanan dengan lebih cepat dan efisien. Ini membantu mengurangi risiko kebocoran, manipulasi, atau penyalahgunaan data yang dapat merugikan pihak-pihak terkait. Yang kedua, AI memungkinkan sistem pengawasan transaksi untuk menyediakan data yang lebih lengkap dan akurat. Selain itu, dengan memanfaatkan AI, proses pengawasan transaksi dapat dipercepat dan beban kerja manual dapat dikurangi. Hal ini akan meningkatkan produktivitas dan hasil kerja, serta menghemat waktu dan biaya bagi perusahaan.

    BalasHapus
  11. Saya setuju dengan essay yang anda sampaikan. Pengembangan sistem pengawasan transaksi menggunakan kecerdasan buatan (AI) di Bank Indonesia merupakan langkah yang tepat dan inovatif dalam menghadapi tantangan transaksi keuangan yang menjadi semakin kompleks, dinamis dan berisiko. Dengan menggunakan AI, Bank Indonesia dapat meningkatkan efektivitas pengawasan transaksi dengan mendeteksi fraud (kecurangan), menganalisis risiko, dan memberikan rekomendasi kebijakan secara lebih cepat dan akurat. Selain itu, penggunaan Proactive Risk Management (PRM) sebagai bagian dari langkah strategi yang akan membantu dalam mengidentifikasi potensi risiko dalam mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk memitigasi dampak negatifnya. Dalam essay anda juga menjelaskan beberapa dampak dan manfaat dari penerapan PRM dalam sistem pengawasan transaksi berbasis AI. Penerapan teknologi AI dalam sistem pengawasan transaksi akan memberikan manfaat signifikan dalam meningkatkan kemaanan data, kualitas pengambilan keputusan, dan efisiensi kerja, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada stabilitas dan integritas sistem keuangan nasional di era digital.

    BalasHapus
  12. Menurut saya, analisis bahwa kualitas dan efektivitas pengawasan transaksi perlu ditingkatkan di zaman digital sangat tepat. Teknologi modern yang memudahkan transaksi telah meningkatkan risiko baru yang harus dicegah. Oleh karena itu, penggunaan teknologi canggih seperti artificial intelligence AI sangat relevan. Saya setuju bahwa AI, khususnya PRM, dapat membantu BI mendeteksi risiko seawal mungkin dan memberikan saran kebijakan yang tepat. Hal ini akan meningkatkan pengawasan transaksi menjadi lebih proaktif, efisien, dan efektif. Namun, penggunaan AI dipandang belum tepat karena belum ada contoh nyatanya sebelumnya. Implementasi PRM membutuhkan persiapan matang terkait regulasi, SDM, dan memerlukan dana yang besar. Dan, perlunya adanya anlisis kritis tentang adanya risiko kebocoran data dan kendala integrasi sistem yang diabaikan.

    BalasHapus
  13. Saya setuju dengan pendapat Anda bahwa penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam sistem pengawasan transaksi, khususnya melalui Proactive Risk Management (PRM) merupakan langkah yang sangat tepat dan penting dalam menjaga stabilitas dan integritas sistem keuangan nasional di era digital. Karena dengan PRM berbasis AI, Bank Indonesia dapat mendeteksi potensi risiko secara lebih cepat dan akurat. Teknologi AI memungkinkan sistem untuk memproses volume data yang besar dengan cepat, mengidentifikasi pola dan anomali yang mencurigakan, serta memberikan peringatan dini terhadap potensi masalah atau pelanggaran. PRM juga dapat membantu dalam melindungi keamanan data dan mencegah kebocoran atau penyalahgunaan informasi sensitif.

    BalasHapus
  14. Saya setuju dengan anda. Pengembangan sistem PRM berbasis AI ini juga sejalan dengan tren global, di mana lembaga keuangan menggunakan teknologi canggih untuk meningkatkan pengawasan dan kepatuhan terhadap regulasi. Selain itu, AI dapat membantu Bank Indonesia dalam mengadaptasi dan belajar dari informasi baru, yang mengarah pada pengambilan keputusan yang lebih baik dan kemampuan untuk mengikuti taktik yang berkembang dari pelaku kejahatan finansial. Dengan demikian, pemanfaatan AI dalam PRM adalah langkah yang strategis untuk menjaga stabilitas dan integritas sistem keuangan nasional Indonesia di era digital, sekaligus meningkatkan kesejahteraan negara melalui pengelolaan risiko yang lebih baik.

    BalasHapus
  15. saya setuju dengan penjelasan tulisan ini karena pada zaman sekarang kita sangat perlu guna meningkatkan kualiatas teknologi . karena pada zaman modern ini teknologi harus ditingkatkan guna menganstisipasi resiko yang akan terjadi pada zaman modern ini. menurut saya penggunaan teknologi AI seperti yang dijelaskan di tulisan ini sangat baik dan saya sangat setuju RPM dapat membantu BI untuk mengantisipasi resiko yang akan terjadi melalui teknologi modern .

    BalasHapus
  16. Saya setuju dengan pendapat anda mengenai pentingnya penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam sistem pengawasan transaksi untuk menjaga stabilitas dan integritas sistem keuangan nasional. Dengan kemajuan teknologi informasi, penggunaan AI dapat membantu Bank Indonesia dalam mengidentifikasi risiko, menganalisis data secara cepat dan akurat, serta memberikan rekomendasi kebijakan yang tepat. Pengembangan Proactive Risk Management (PRM) sebagai bagian dari strategi pengawasan transaksi juga dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam memitigasi risiko dan meningkatkan keamanan sistem keuangan. Oleh karena itu, langkah-langkah ini merupakan solusi inovatif yang tepat untuk menjaga stabilitas perekonomian di era digital saat ini.
    Tetapi di lain sisi penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI), tentu juga akan memberikan risiko yang buruk terhadap kualitas individu jika digunakan secara berlebihan. Khususnya pada individu yang berkecimpung di dalam dunia ekonomi. Sayangnya anda tidak memberikan paparan yang menganalisis mengenai dampak lain dari penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) ini dalam skala yang lebih luas.

    BalasHapus
  17. Saya setuju dengan pandangan bahwa sistem pengawasan transaksi yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) seperti Proactive Risk Management (PRM) memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas, efektivitas, dan efisiensi pengawasan transaksi dalam sistem keuangan nasional. Penggunaan AI dapat membantu Bank Indonesia dalam mendeteksi dan mengantisipasi potensi risiko dengan lebih cepat dan akurat, serta memberikan rekomendasi kebijakan yang tepat. Dampak positifnya juga terlihat dalam peningkatan keamanan data, kualitas pengambilan keputusan, dan efisiensi kerja. Hal ini menjadi langkah penting dalam menjaga stabilitas dan integritas sistem keuangan di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat.

    BalasHapus
  18. Saya setuju dengan pandangan anda terhadap pengembangan sistem pengawasan transaksi yang menggunakan AI. Penerapan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam sistem pengawasan transaksi dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi Bank Indonesia dalam mengelola risiko yang terkait dengan transaksi keuangan. Dengan menggunakan AI, sistem pengawasan transaksi dapat melakukan pemrosesan data yang lebih cepat, akurat, dan mendalam, serta memberikan rekomendasi tindakan yang sesuai dengan kondisi dan situasi yang berubah-ubah.

    BalasHapus
  19. Saya setuju mengenai penjelasan anda bahwa sistem pengawasan transaksi memegang peran krusial dalam menjaga stabilitas dan integritas sistem keuangan nasional. Dengan kompleksitas transaksi keuangan yang semakin meningkat, Bank Indonesia terus berupaya meningkatkan kualitas dan efektivitas pengawasan. Penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI), seperti Proactive Risk Management (PRM), dapat menjadi solusi efektif dalam mendeteksi fraud, menganalisis risiko, dan memberikan rekomendasi kebijakan secara real-time. PRM memungkinkan identifikasi potensi risiko serta pengambilan tindakan pencegahan yang diperlukan, sesuai dengan kondisi dan situasi yang berubah-ubah. Inisiatif seperti PRM adalah langkah progresif dalam meningkatkan sistem pengawasan transaksi secara menyeluruh, yang menjadi kunci penting bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan.

    BalasHapus

Posting Komentar