TANGGAPAN MENGENAI UANG BEREDAR DI RI YANG TEMBUS RP.8.721 T PER JANUARI 2024

 

TANGGAPAN MENGENAI UANG BEREDAR DI RI YANG TEMBUS RP.8.721 T PER JANUARI 2024


Disini saya akan menanggapi berita yang diterbitkan oleh CNN Indonesia, untuk beritanya sendiri bisa dibaca melalui link berikut ini: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20240223130537-532-1066404/uang-beredar-di-ri-tembus-rp8721-t-per-januari-2024

Alasan saya menanggapi atau ingin mereview berita ini adalah karena saya berpikir bahwa jumlah uang yang beredar di suatu negara akan sangat berkaitan dengan nilai tukar dari uang tersebut dan nantinya bisa mengakibatkan inflasi. Hubungan antara jumlah uang yang beredar dengan stabilisasi nilai tukar dari Rupiah ini salah satunya ditentukan oleh masyarakat. Mengapa? Karena masyarakat selain menjadi produsen juga menjadi konsumen yang mana sudah pasti ada kegiatan jual-beli diantara keduanya atau pasar. Nah, di dalam pasar tersebut ada barang atau jasa yang di jual-belikan dan ketika masyarakat ingin membeli barang atau jasa tersebut pastinya ada kegiatan tukar-menukar entah itu dengan barang lain yang harganya seimbang atau dengan uang. Hal inilah yang menyebabkan roda perekonomian di suatu masyarakat, daerah ataupun negara bisa berjalan. Selain dari masyarakatnya, jumlah dari masyarakat itu sendiri juga bisa menjadi faktor dalam menentukan roda perekonomian itu berjalan dengan baik atau tidak.

Asumsi liar saya adalah jumlah penduduk penduduk Indonesia sekarang mencapai angka 278, 8 juta (BPS, 2023), dan angka ini pastinya tiap tahun akan selalu mengalami peningkatan, kembali lagi masyarakat juga turut andil atau berkaitan dengan jumlah uang yang beredar. Nah, apabila tahun ini saja uang yang beredar di masyarakat tembus Rp.8.721 T maka di tahun-tahun berikutnya tentu pasti akan meningkat pula, meskipun uang yang beredar di masyarakat disesuaikan oleh kebutuhan masyarakat. Di sini saya masih bingung uang sebanyak itu apakah memang benar beredar di masyarakat ataukah akumulasi dari uang-uang yang dikorupsi dari pejabat-pejabat negeri ini ataukah uang korupsi tidak termasuk di dalam angka tersebut.

Selanjutnya saya akan membahas secara teori mengenai apa itu jumlah uang yang beredar dan mengapa pemerintah harus mengontrol jumlah uang yang beredar di masyarakat.

Menurut Tambunan, jumlah uang yang beredar adalah total dari persediaan uang dalam perekonomian di suatu negara dalam kurun waktu tertentu. Apabila jumlah uang yang beredar di masyarakat meningkat, harga barang ataupun jasa akan meningkat pula, sehingga nilai dari uang itu menjadi melemah atau turun. Begitupun sebaliknya jika jumlah uang yang beredar menurun, harga barang juga akan turun, dan nilai uang tersebut menjadi naik kembali. Namun, perubahan jumlah uang yang beredar ini tidak serta merta karena interaksi antar masyarakat saja, tetapi jumlah uang yang beredar ini ditentukan oleh otoritas moneter atau bank sentral dengan masyarakat.

Kemudian, mengapa pemerintah harus mengontrol jumlah uang yang beredar di masyarakat? Karena pemerintah harus menjaga ketersediaan dan stabilitas uang dari negara tersebut, dalam hal ini yaitu mata uang Rupiah. Dalam mengendalikan atau memantau jumlah uang beredar di masyarakat, pemerintah melakukannya dengan mengambil kebijakan atau biasa disebut dengan kebijakan moneter. Lembaga yang menjadi menaungi dan menjadi pelaksana dalam pengambilan kebijakan moneter ini adalah Bank Indonesia (BI), hal ini sesuai dengan Undang-Undang No 23 Tahun 1999 tentang Kebijakan Moneter Bank Indonesia. Aturan tersebut menetapkan bahwa tujuan kebijakan moneter yang dilaksanakan Bank Indonesia adalah untuk mencapai stabilisasi nilai Rupiah, memelihara sttabilitas sistem pembayaran, serta turut menjaga stabilitas sistem keuangan. Hal tersebut dilakukan guna mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Dari review berita yang sudah saya paparkan di atas, pemerintah khususnya Bank Indonesia selaku pemegang kebijakan moneter tertinggi di Indonesia memang harus selalu mengontrol jumah uang yang beredar di masyarakat guna menjaga stabilitas nilai rupiah.

Referensi:

Mengapa Pemerintah Harus Mengendalikan Jumlah Uang yang Beredar? Ini Jawabannya | kumparan.com

https://www.kompas.com/skola/read/2023/06/27/130000169/pengertian-jumlah-uang-beredar-menurut-ahli#

https://www.kominfo.go.id/content/detail/8546/bank-indonesia-cetak-rupiah-sesuai-kebutuhan-masyarakat/0/artikel_gpr



Komentar

  1. Saya sedikit kurang setuju dengan pendapat anda, karena menurut saya Bank Indonesia merupakan lembaga independen yang berdiri sendiri, tanpa campur tangan pemerintah lebih lanjut dalam mengontrol jumlah uang yang beredar di masyarakat melalui kebijakan moneter.Lebih tepatnya, pemerintah sendiri memiliki kebijakan fiskal yang juga turut serta membantu menjaga stabilitas ekonomi, namun fokusnya pada pendapatan dan pengeluaran negara. Selain itu, banyak faktor-faktor lain yang juga berpengaruh, seperti permintaan dan penawaran, biaya produksi, kualitas barang dan jasa, dan faktor eksternal, seperti kondisi global, perang, bencana, dan sebagainya terhadap jumlah uang beredar. Selain itu menurut saya, tidak selalu benar bahwa jika jumlah uang yang beredar terlalu banyak, maka harga barang dan jasa akan naik, dan sebaliknya. Hal ini tergantung pada bagaimana masyarakat menggunakan uang yang mereka miliki, apakah untuk mengonsumsi, menabung, atau berinvestasi. Sehinga, sejalan dengan pendapat anda juga, bahwasanya ketika jumlah uang beredar ini sangat diperlukan kebijakan moneter dari Bank Indonesia untuk mengontrol jumah uang yang beredar di masyarakat guna menjaga stabilitas nilai rupiah.

    BalasHapus
  2. Pendapat Anda memberikan tinjauan yang komprehensif tentang hubungan antara jumlah uang yang beredar, stabilitas nilai tukar, inflasi, dan peran pemerintah dalam mengendalikan kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas ekonomi. Anda secara jelas menyatakan bahwa peningkatan jumlah uang yang beredar dapat mengakibatkan inflasi dan melemahnya nilai mata uang, sementara penurunan jumlah uang yang beredar dapat menyebabkan deflasi. Saya tertarik dengan asumsi liar anda, tentang potensi sumber uang beredar yang berasal dari korupsi juga merupakan pertimbangan yang penting. Hal ini menunjukkan kekhawatiran Anda terhadap keberlangsungan ekonomi yang sehat dan integritas institusi keuangan. Namun, menurut saya anda harus mengkaji lebih dalam lagi terkait mengapa pemerintah perlu mengontrol jumlah uang yang beredar, agar alasan yang digaungkan tidak hanya terkait stabilasi keuangan. Tetapi dapat dijelaskan korelasinya dengan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan ketimpangan sosial yang dapat dikurangi. Saya juga kurang setuju dengan pendapat anda yang hanya memaparkan dampak negatif dari jumlah uang beredar, karena menurut saya pengelolaan yang baik terhadap jumlah uang beredar juga dapat membantu mengurangi ketimpangan sosial. Dengan mengendalikan inflasi, misalnya, daya beli masyarakat dari berbagai lapisan akan tetap terjaga, sehingga mengurangi kesenjangan ekonomi antara kelompok-kelompok masyarakat.

    BalasHapus
  3. Saya setuju dengan tanggapan Anda terhadap berita yang mengenai jumlah uang beredar di Indonesia yang tembus Rp. 8.721 T per Januari 2024. Analisis Anda tentang hubungan antara jumlah uang beredar dengan stabilitas nilai tukar Rupiah serta potensi dampaknya terhadap inflasi sangat relevan dengan prinsip-prinsip ekonomi. Teori kuantitas uang dari Milton Friedman memperkuat argumen ini dengan menyatakan bahwa peningkatan jumlah uang beredar cenderung mengakibatkan inflasi jika pertumbuhan ekonomi tidak seimbang. Selain itu, kontrol terhadap jumlah uang beredar penting dilakukan oleh otoritas moneter seperti Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas nilai uang, sistem pembayaran, dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan, sejalan dengan teori kebijakan moneter. Tindakan pemerintah dalam mengontrol jumlah uang beredar merupakan langkah yang tepat untuk menjaga stabilitas ekonomi moneter Indonesia.

    BalasHapus
  4. Saya setuju dengan pendapat anda terkait jumlah uang yang beredar di Indonesia tembus Rp. 8. 721 T per Januari 2024 bahwasanya pemerintah perlu mengontrol jumlah uang yang beredar. Hal ini perlu dilakukan agar tidak memicu terjadinya inflasi. Inflasi bisa terjadi ketika jumlah uang beredar lebih cepat daripada pertumbuhan ekonomi riil. Selain itu, jumlah uang beredar yang tak terkendali juga dapat menyebabkan ketidakstabilan sistem keuangan, dan menyebabkan depresiasi mata uang. Oleh sebab itu, pemerintah perlu mengendalikan jumlah uang beredar untuk menjaga stabilitas ekonomi.

    BalasHapus
  5. Saya setuju dengan tulisan penulis. Penjelasan mengenai hubungan antara jumlah uang yang beredar, inflasi, dan nilai mata uang cukup jelas. Kontrol yang dilakukan oleh pemerintah, terutama melalui Bank Indonesia, terhadap jumlah uang beredar adalah langkah yang penting untuk menjaga stabilitas nilai Rupiah dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

    BalasHapus
  6. Apa yang disampaikan melalui tulisan essay tersebut dengan isi yang memberikan sebuah kejelasan terkait fakta dan data, saya cukup setuju sejauh ini, karena terkait pemaparan mengenai Jumlah Uang Beredar dengan statment Apabila jumlah uang yang beredar di masyarakat meningkat, harga barang ataupun jasa akan meningkat pula, sehingga nilai dari uang itu menjadi melemah atau turun. Begitupun sebaliknya jika jumlah uang yang beredar menurun, harga barang juga akan turun, dan nilai uang tersebut menjadi naik kembali. Lalu adanya peran pemerintah dalam mengambil kebijakan yang bernama kebijakan moneter adalah suatu hal yang pas dengan Lembaga yang menjadi menaungi dan menjadi pelaksana dalam pengambilan kebijakan moneter ini adalah Bank Indonesia (BI), hal ini sesuai dengan Undang-Undang No 23 Tahun 1999 tentang Kebijakan Moneter Bank Indonesia.

    BalasHapus
  7. Saya setuju dengan tanggapan penulis terhadap jumlah uang yang beredar di Indonesia yang mencapai Rp. 8.721 triliun per Januari 2024. Komentar penulis menyoroti pentingnya kontrol terhadap jumlah uang yang beredar dalam menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dan mencegah potensi inflasi. Penulis juga membahas pentingnya peran masyarakat dalam menentukan dinamika ekonomi melalui aktivitas jual-beli. Selain itu, Penulis mengemukakan asumsi mengenai pertumbuhan jumlah penduduk sebagai faktor tambahan yang perlu dipertimbangkan dalam analisis jumlah uang yang beredar. Penjelasan penulis tentang teori jumlah uang yang beredar dan mengapa pemerintah harus mengontrolnya dengan kebijakan moneter juga relevan dan mendalam. Kesimpulannya, pemerintah, terutama Bank Indonesia, perlu terus mengawasi dan mengatur jumlah uang yang beredar agar dapat menjaga stabilitas ekonomi dan nilai tukar Rupiah.

    BalasHapus
  8. Tulisan penulis menyoroti mengenai jumlah uang yang beredar, keterkaitannya dengan inflasi, dan nilai tukar di Indonesia. Tetapi, jika melihat pengaruh dari uang yang beredar tidak hanya dilihat dari uang fisiknya saja, tetapi di era digital sekarang ada uang elektronik dan juga tradisional non-tunai yang masih dipakai. Lalu, mengenai nilai tukar bukan hanya terpengaruh dalam kondisi dalam negeri tetapi ada faktor lain juga yang bisa mempengaruhi hal tersebut, bahkan efeknya bisa besar seperti kebijakan dari The Fed ataupun kondisi perekonomian global. Mengenai inflasi memang benar salah satunya dengan jumlah uang yang beredar di masyarakat, tetapi tidak hanya itu saja alasan kenapa terjadi inflasi. Banyak faktor yang menyebabakan harga barang naik, misalnya karena harga bahan baku ataupun produksi. Jadi, tidak fokus ke uang beredar saja, faktor lainpun dipertimbangkan. Terkait kebijakan memang benar bahwa kebijakan moneter sangat andil dalam jumlah uang yang beredar dan imbasnya terhadap kondisi perekonomian. Tetapi, untuk mencapai kestabilan ekonomi harus mempertimbangakan kebijakan fiskal, yang dimana kebijakan fiskal bisa meliputi pengeluaran pemerintah dan pajak. Sehingga, pengaruh terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi dapat distabilkan.

    BalasHapus
  9. Saya setuju dengan pendapat Anda bahwa jumlah uang beredar sangat berkaitan dengan nilai tukar uang dan dapat berpengaruh ke tingkat inflasi. Jadi, ketika jumlah uang beredar meningkat lebih cepat daripada pertumbuhan barang dan jasa yang sebenarnya dalam ekonomi, permintaan akan barang dan jasa juga cenderung meningkat. Namun, penawaran barang dan jasa tidak selalu dapat segera menyesuaikan dengan permintaan yang meningkat tersebut. Akibatnya, terjadi peningkatan permintaan yang relatif lebih besar daripada peningkatan penawaran yang dapat mendorong kenaikan harga barang dan jasa secara keseluruhan atau yang dikenal sebagai inflasi. Pendapat Anda tersebut juga menekankan peran pemerintah sangat diperlukan dalam mengatur jumlah uang beredar melalui kebijakan moneter. Kebijakan moneter ini diatur oleh bank sentral atau Bank Indonesia. Namun, dalam tulisan anda tersebut kurang menjelaskan bagaimana kebijakan moneter yang dilakukan untuk menurunkan jumlah uang beredar di masyarakat. Jadi, untuk menurunkan jumlah uang yang beredar, bank Indonesia dapat menaikkan tingkat suku bunga atau menjual surat berharga.

    BalasHapus
  10. saya setuju dengan pendapat penulis bahwasanya pemerintah, terutama bank Indonesia selaku pemegang kebijakan moneter tertinggi di Indonesia memang harus selalu mengontrol jumlah uang beredar di masyarakat guna menjaga stabilitas nilai rupiah dan mencegah terjadinya inflasi yang berlebihan. Pemerintah perlu memantau dan mengendalikan jumlah uang beredar agar tetap seimbang dengan pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan masyarakat. Apabila jumlah uang beredar terlalu banyak dibanding dengan pertumbuhan ekonomi rill dapat mengakibatkan kenaikan harga barang dan jasa yang akan meningkatkan tingkat inflasi. Oleh sebab itu pemerintah melalui bank sentral seperti Bank Indonesia perlu mengontrol pertumbuhan jumlah uang beredar agar tingkat inflasi tetap terkendali. Selain itu, mengontrol jumlah uang yang beredar juga dapat membantu dalam menjaga stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan. Apabila terlalu banyak jumlah uang beredar di pasar akan menyebabkan ketidakstabilan dalam sistem keuangan, seperti gelembung aset atau resiko kredit yang tinggi. Oleh sebab itu, kebijakan moneter yang bijaksana dari bank sentral dapat membantu mencegah terjadinya krisis keuangan dan menjaga stabilitas sistem keuangan negara.

    BalasHapus
  11. Saya sangat setuju dengan isi review berita yang terkait pada tulisan blog ini. Kaitan antara jumlah uang beredar dan nilai tukar memang sangat kuat kontribusinya untuk memengaruhi munculnya inflasi, lalu ada bagian juga di mana tulisan ini menyoroti peran masyarakat dalam roda perekonomian dan penulis menunjukkan kesadaran akan dinamika pasar dan peran para individu dalam memengaruhi ekonomi secara keseluruhan. Lalu poin terakhir yang saya amati adalah kebijakan moneter dan peran bank Indonesia, di mana anda sebagai penulis membahas peran Bank Indonesia dalam mengontrol jumlah uang yang beredar melalui kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas nilai rupiah ini sangat benar sekali dan hal ini membuktikan bahwa anda sebagai penuli paham tentang peran lembaga moneter dalam menjaga stabilitas ekonomi negara

    BalasHapus
  12. Saya sangat setuju bahwa kesadaran akan dinamika pasar dan peran individu dalam memengaruhi ekonomi secara keseluruhan adalah hal yang penting. Masyarakat yang memiliki pemahaman yang baik tentang cara kerja ekonomi dan dampak dari tindakan-tindakan ekonomi mereka dapat membantu menciptakan lingkungan ekonomi yang lebih stabil dan berkembang.Dan di poin terakhir artikel ini juga mengulas peran Bank Indonesia dalam mengatur jumlah uang yang beredar melalui kebijakan moneter untuk mempertahankan stabilitas nilai rupiah. Hal ini menegaskan pemahaman anda sebagai penulis akan pentingnya lembaga moneter dalam menjaga stabilitas ekonomi suatu negara.

    BalasHapus
  13. Saya setuju karena secara keseluruhan, keseimbangan antara jumlah uang yang beredar, aktivitas ekonomi masyarakat, dan jumlah populasi adalah kunci untuk stabilisasi nilai tukar dan pencegahan inflasi. Kebijakan moneter dan fiskal pemerintah juga berperan dalam menjaga keseimbangan ini agar roda perekonomian dapat berjalan dengan baik.
    Walaupun jumlah uang beredar di masyarakat jumlahnya sangat besar, tidak semua uang tersebut beredar secara fisik di masyarakat. Karena sebagian besar uang dalam M2 adalah uang kuasi yaitu tabungan dan deposito berjangka yang tidak bisa langsung diubah menjadi uang tunai. Jadi, walaupun uang beredar jumlahnya banyak, hanya sebagian yang beredar, sisanya dalam bentuk likuid lainnya yang dapat diubah menjadi uang tunai atau digunakan untuk transaksi melalui sistem perbankan dan keuangan.

    BalasHapus
  14. Essay Anda memberikan analisis yang kuat tentang jumlah uang beredar di Indonesia, merujuk pada berita dari CNN Indonesia dan mendefinisikan konsep jumlah uang yang beredar dengan menggunakan referensi dari Tambunan. Anda mengajukan pertanyaan kritis tentang asal-usul jumlah uang yang begitu besar, termasuk kemungkinan akumulasi uang yang dikorupsi, yang menunjukkan pemahaman mendalam tentang situasi ekonomi Indonesia. Namun, essay ini dapat diperkuat dengan pengembangan lebih lanjut tentang dampak konkret dari jumlah uang yang beredar yang begitu besar, seperti potensi inflasi atau ketidakseimbangan ekonomi. Selain itu, diversifikasi referensi dan pemikiran yang lebih sistematis dalam penyajian argumen dan analisis dapat meningkatkan kekuatan essay ini. Meskipun demikian, pemahaman Anda tentang kebijakan moneter dan peran Bank Indonesia dalam mengelola jumlah uang beredar adalah jelas, menunjukkan tingkat pengetahuan yang kuat tentang struktur ekonomi Indonesia secara keseluruhan.

    BalasHapus
  15. Saya setuju dengan penulis, pemaparan mengenai Jumlah Uang Beredar itu benar dengan statment Apabila jumlah uang yang beredar di masyarakat meningkat, harga barang ataupun jasa akan meningkat pula, sehingga nilai dari uang itu menjadi melemah atau turun. Begitupun sebaliknya jika jumlah uang yang beredar menurun, harga barang juga akan turun, dan nilai uang tersebut menjadi naik kembali. Namun, perlu dicatat bahwa pengelolaan jumlah uang beredar tidak hanya berdampak pada inflasi, tetapi juga dapat memengaruhi ketimpangan sosial. Pengelolaan yang baik terhadap inflasi dapat membantu menjaga daya beli masyarakat dari berbagai lapisan, sehingga mengurangi kesenjangan ekonomi. Selain itu, kontrol terhadap jumlah uang beredar juga penting untuk menjaga stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan, menghindari risiko krisis keuangan dan gelembung aset.

    BalasHapus
  16. Saya setuju dengan penulis, Pengelolaan jumlah uang yang beredar oleh Bank Indonesia sangat penting dalam menjaga stabilitas ekonomi. Kebijakan moneter yang diterapkan dengan bijak dapat mencegah inflasi yang berlebihan, yang mana akan mengurangi daya beli masyarakat dan berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, dengan menjaga agar tidak terjadi deflasi, di mana terlalu sedikit uang beredar bisa menyebabkan penurunan harga barang secara umum, hal ini juga mencegah terhentinya aktivitas ekonomi. Stabilitas nilai rupiah tidak hanya penting untuk kepercayaan investor domestik dan asing, tapi juga vital untuk kesejahteraan masyarakat luas, karena mempengaruhi harga barang dan jasa, serta daya beli. Oleh karena itu, tugas Bank Indonesia dalam menjaga keseimbangan jumlah uang yang beredar sangatlah krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan stabil.

    BalasHapus
  17. Tanggapan saya terhadap analisis penulis sangat setuju. Memang, kontrol terhadap jumlah uang yang beredar sangat penting dalam menjaga stabilitas ekonomi suatu negara, terutama dalam menjaga nilai tukar mata uang dan menghindari inflasi yang berlebihan. Faktor-faktor seperti aktivitas jual-beli yang dilakukan oleh masyarakat dan pertumbuhan jumlah penduduk juga harus diperhitungkan dalam mengatur jumlah uang yang beredar. Semakin besar aktivitas ekonomi dan semakin cepat pertumbuhan penduduk, semakin penting bagi pemerintah untuk melakukan pengawasan yang ketat terhadap jumlah uang yang beredar agar tetap seimbang dengan kebutuhan ekonomi yang berkembang. Teori jumlah uang yang beredar yang dibahas oleh penulis juga sangat relevan. Mengatur jumlah uang yang beredar dengan kebijakan moneter adalah salah satu alat yang efektif dalam mengendalikan tingkat inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi secara keseluruhan. Jadi, peran pemerintah, khususnya Bank Indonesia, sangat penting dalam mengawasi dan mengatur jumlah uang yang beredar agar tetap seimbang dengan kebutuhan ekonomi dan mampu menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah serta mencegah terjadinya inflasi yang merugikan.

    BalasHapus
  18. Pemaparan penulis memberikan pandangan yang menarik tentang dinamika jumlah uang yang beredar di Indonesia dan peran pemerintah dalam mengontrolnya. Asumsi tentang jumlah penduduk dan proyeksi pertumbuhan uang yang beredar menunjukkan pemahaman tentang hubungan antara demografi dan ekonomi. Namun, penting untuk membedakan antara uang yang beredar sebagai hasil dari aktivitas ekonomi yang sah dan uang yang hilang akibat korupsi. Biasanya, angka yang dilaporkan oleh lembaga seperti BPS tidak termasuk dana yang dikorupsi. Poin yang dibahas tentang kebutuhan pemerintah untuk mengontrol jumlah uang yang beredar sangat penting. Seperti yang dijelaskan, Bank Indonesia memainkan peran kunci dalam menjaga stabilitas nilai Rupiah melalui kebijakan moneter. Kebijakan ini bertujuan untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan stabilitas harga, yang merupakan aspek penting dari keberlanjutan ekonomi dan kepercayaan investor.

    BalasHapus

Posting Komentar